Philipp Oettl Promosi ke WSBK 2022 dengan Team Go Eleven

Setelah dua musim berkutat di WSSP, Philipp Oettl mendapatkan kesempatan yang didambanya, bersaing dalam WSBK. Rider Jerman itu akan memperkuat Go Eleven-Ducati untuk musim 2022 dan 2023.

Philipp Oettl akan bergabung dengan para rookie lainnya di grid World Superbike (WSBK) 2022 setelah resmi dikontrak Tim Go Eleven, Selasa (2/11/2021). Ia menjadi pendatang baru keempat setelah Luca Bernardi (Barni Racing) dan duo Team HRC, Iker Lecuona dan Xavi Vierge.

Go Eleven mendatangkan Oettl untuk mengisi kekosongan yang akan ditinggalkan Chaz Davies. Seperti diketahui, pembalap kebangsaan Wales itu telah memutuskan pensiun setelah musim 2021.

Oettl sendiri telah dua musim bertarung secara konsisten untuk podium bersama Tim Kawasaki Puccetti Racing dalam World Supersport (WSSP). Dalam debutnya tahun lalu, ia menempati peringkat ketiga dan pada 2021 juga tengah berjuang untuk bisa kembali menembus tiga besar.

Pembalap 25 tahun itu beralih ke WSSP di musim 2020 setelah enam tahun berada di grid Moto3 dan semusim di Moto2. Oettl meraih satu kemenangan Moto3 dan tiga podium dengan pencapaian terbaiknya mengakhiri kejuaraan di peringkat ke-10 di musim 2017.

Begitu naik kelas ke Moto2 pada 2019, ia gagal meraih poin, namun berhasil bangkit dalam debutnya di WSSP. Tentu Oettl berharap dapat melanjutkan progresnya dan terus menunjukkan kecepatannya saat melangkah ke WSBK dan membayar kepercayaan Go Eleven musim depan.

“Saya sangat senang bahwa setelah dua musim yang sukses di World Supersport, saya dapat melangkah ke WorldSBK dengan Go Eleven! Saya berharap bisa belajar dengan cepat dan itu sangat mungkin dengan orang-orang di dalam tim dan bersama Go Eleven, saya punya peluang meraih hasil bagus,” ujar Oettl dalam rilis tim.

“Dari luar, Go Eleven adalah tim yang saya inginkan, hampir sejak awal negosiasi kontrak untuk 2022. Saya tidak sabar memulai pengalaman dengan mengendarai motor besar (Ducati Panigale V4), untuk belajar sebanyak mungkin dan terus meningkatkan performa balapan demi balapan.

“Saya sangat antusias akan menggeber Ducati, ini adalah pabrikan hebat dan saya sangat menginginkan kesempatan ini di Superbike, terutama mengingat kesuksesan yang dimiliki Ducati di masa lalu.”   

Manajer Tim Go Eleven Denis Sacchetti menjelaskan bahwa perekrutan Philipp Oettl sesuai dengan filosofi mereka. Selain masih terbilang muda, rider 25 tahun itu memiliki banyak pengalaman di berbagai disiplin.

“Philipp mencapai hasil yang sangat baik dalam dua musim terakhir di Supersport, dia masih muda dan sudah pernah bersaing di Moto2 dan Moto3. Dia pembalap gigih dan punya metode kerja bagus, yang tentunya menurun dari sang ayah, Peter (Oettl), legenda balap motor Jerman,” tutur Sacchetti.

“Di Go Eleven, kami semua senang memilikinya. Kehadirannya merefleksikan filosofi kami untuk percaya kepada anak muda dan memberi mereka kesempatan menunjukkan potensinya di kategori utama. Philipp pantas mendapatkan tempat di kelas atas World Superbike!”

Hal senada disampaikan Giovanni Ramello, selaku pemilik tim. Menurutnya, dengan Oettl, Go Eleven telah kembali ke jalur dan DNA-nya, yakni berkembang bersama rider muda untuk mencapai prestasi yang baik.

“Saya selalu mengikuti penampilan Oettl sejak dia di WorldSSP dan saya harus mengatakan berkali-kali bahwa dia telah membuat saya terkesan dengan gaya balap, determinasi, dan daya saing yang selalu dia berikan di setiap balapan,” ucap Ramello.

“Saya yakin tanpa tekanan khusus, Oettl akan mampu membuat kami bisa mengapresiasi talentanya dan membuat kami bersemangat menghadapi setiap race. Saya berharap dia menyelesaikan World Supersport (2021) dengan hasil luar biasa dan saya tidak sabar bekerja dengannya untuk 2022.”

Sebelum memulai debutnya di kejuaraan dunia, Philipp Oettl menunjukkan potensinya di tingkat nasional, baik di Spanyol maupun negaranya, Jerman. Pada 2010 dan 2011, ia finis keempat dalam ajang IDM 125GP Jerman. Setelah itu melakoni debut dalam FIM CEV 125cc.

Oettl juga tampil mengesankan di Red Bull Rookies Cup dalam musim keduanya, mengklaim peringkat keempat dengan dua kemenangan sebelum kembali finis di posisi yang sama pada 2012. Di tahun yang sama, ia juga menempati P4 FIM CEV Moto3.

Related posts