Fabio Quartararo Terinspirasi Lima Pembalap Hebat

Pembalap Yamaha MotoGP, Fabio Quartararo, mengatakan dirinya saat ini terbentuk berkat lima rider hebat yang selalu menjadi idolanya.

Quartararo baru saja dinobatkan sebagai juara dunia MotoGP 2021 usai finis keempat di Grand Prix Emilia Romagna.

Sepanjang tahun ini, rider asal Prancis itu menjadi yang paling konsisten dan mampu melaju cepat di semua sirkuit. Tapi, ia telah menegaskan motornya bukan yang tercepat di trek dan telah mengeluhkannya kepada Yamaha.

Kendati begitu, Fabio Quartararo menjadi pembalap yang sangat sulit dikalahkan. Bahkan, pada  beberapa sirkuit ia sangat sulit dikejar ketika sudah memimpin balapan.

Semua itu didapatkan Quartararo berkat mempelajari dan meniru gaya balap para idolanya, termasuk Valentino Rossi yang membuatnya berambisi menjadi juara dunia MotoGP.

“Ini semua berkat Valentino saya bisa berada di sini. Ketika saya masih kecil, saya cukup gemuk, hingga ibu saya melarang memakan hamburger dan kentang goreng,” kata Quartararo seperti dilansir Motosan.

“Saya memutuskan untuk berolahraga dengan mengendarai sepeda karena ayah saya juga mengendarainya. Suatu hari, Valentino melakukan sesuatu yang luar biasa, yang membuat saya sangat ingin menjadi pembalap.

“Pada musim 2005, ketika saya melihatnya menyalip (Sete) Gibernau di Jerez, langsung terbesit dalam pikiran saya, ‘Saya ingin menjadi seorang pembalap dan menjadi juara dunia seperti dia’. Saat itu saya masih berusia enam tahun.”

Selain terinspirasi oleh Valentino Rossi, Fabio Quartararo juga memiliki referensi lain untuk membuatnya menjadi seorang pembalap yang lebih lengkap.

Quartararo juga datang ke kejuaraan dunia di era modern, yang mana sebagian besar dikendalikan oleh sistem elektronik.

“Gaya balap saya terinspirasi dari Jorge (Lorenzo). Selalu ada sesuatu yang dapat dipelajari, bahkan dari Rossi, di balapan terakhir (di Misano). Itu balapan yang sangat emosional baginya,” ujarnya.

“Saya mempelajari kepribadian Valentino. Itu membuat popularitasnya di seluruh dunia tak pernah padam.

“Lalu, saya memiliki sikap agresif yang didapatkan dari meniru Marc (Marquez). Kemudian cara meningkatkan motor seperti Dani Pedrosa, cara berkendara yang lembut seperti Jorge, dan talenta alami layaknya Casey Stoner.

“Tapi, saya sangat bangga menjadi Fabio Quartararo.”

Terlepas dari semua itu, putra mantan pembalap yang beralih profesi jadi pembuat kunci itu mendapat dukungan penuh dari keluarganya, sehingga bisa mencapai banyak hal besar.

“Apa yang terbaik dalam hidup? Saya dapat melakukan apa yang selalu saya impikan, keluarga saya selalu mendukung saya,” ucapnya.

“Saya seorang anak sederhana dan ceria. Saya tahu ini juga keberuntungan. Tetapi, Anda harus mencari keberuntungan itu.”

Related posts