Cecchinello Tuntut Nakagami Belajar Atasi Tekanan

Pemilik LCR Honda, Lucio Cecchinello, menaruh harapan besar kepada Takaaki Nakagami untuk MotoGP musim depan. Ia menuntut rider Jepang itu mengatasi tekanan.

Meski masih menghuni peringkat kedelapan klasemen MotoGP, mereka sejatinya berada di bawah ekspektasi awal musim ini. Sebelumnya, Nakagami mampu tembus 10 besar, tapi sekarang, ia bertengger di peringkat ke-15.

Sementara, pembalap anyar, Alex Marquez, yang dua kali jadi runner-up pada musim lalu, tak berkutik. Ia berada satu tingkat lebih rendah dari koleganya.

Menyadari fakta tersebut, Cecchinello tak mau larut dalam kekecewaan. Ia sadar penurunan performa dipengaruhi beragam faktor yang sulit dikontrol skuadnya.

Kinerja Honda RC213V belum optimal seiring dengan baru kembalinya Marc Marquez, acuan tim. Selain itu, adiknya Alex juga baru pindah dari Repsol Honda ke tim satelit. Nakagami juga kesulitan beradaptasi dengan motor baru.

Berita Terkait :  Data Historis Di Provinsi Jerez Dan Cadiz Selama Kejuaraan Dunia MotoGP 2023

“Hasil kami di bawah ekspektasi. Kedua pembalap mampu bertarung untuk podium tahun lalu. Lalu, kami merosot drastis musim ini karena berbagai faktor,” ujarnya, dikutip dari Speedweek.

“Mungkin kesulitan tak terlihat jelas, tapi Honda membuat upaya besar beberapa bulan terakhir untuk mengurangi gap. Memang benar bahwa Marc Marquez cedera dan absen beberapa bulan dan itu artinya tidak ada pembalap acuan untuk pengembangan.

“Juga ingat bahwa Pol Espargaro baru gabung HRC musim ini. Alex ganti tim dan kru. Taka juga ganti motor dari versi sebelumnya ke yang sekarang. Ada beberapa penyebab yang berdampak pada pengembangan motor.

“Honda bekerja sangat keras, juga dengan prototipe baru, yang merupakan langkah besar. Kami yakin bahwa bisa mengejar. Kami sekarang bekerja agar bisa mengakhiri musim dengan cara terbaik dan semoga lebih tangguh tahun depan.”

Berita Terkait :  Bukan Rossi, Marquez lebih takut dengan rider dari Ducati dan Suzuki di MotoGP 2016

Sinyal bahwa mereka berjalan di jalur seharusnya, terlihat sejak paruh musim kedua bergulir. Beberapa kali, Nakagami unjuk kecepatan dan mendekati zona podium meski pada akhirnya te rlempar ke luar 10 besar.

Performa apik Nakagami dipertontokan di Sirkuit Jerez dan Circuit of the Americas. Meski begitu, Cecchinello tak segan memberi kritik.

“Dengan Taka, kami dekat podium di Jerez dan America. Sayangnya, kami lihat Taka perlu memperbaiki kemampuan mengatasi tekanan. Jika Anda pikir lagi, tahun lalu, di Aragon, ketika kami pole position, Taka kecelakaan setelah beberapa tikungan,” tuturnya.

“Dia harus bekerja dengan dirinya sendiri untuk menghalau tekanan. Taka mengetahui motor ini sangat bagus, kencang. Mungkin kami punya masalah langsung melaju kencang.”

Usaha Nakagami dalam menemukan kenyamanan di atas motor dengan set-up yang dimodifikasi sesuai karakternya, patut diacungi jempol.

Berita Terkait :  Jika Menang di Twin Ring Motegi Jepang, Marquez bakal ngebut di sisa seri berikutnya

“Kami harus bekerja lewat sesi latihan. Saya kira dia bisa tampil bagus di bagian akhir musim karena dapat set-up bagus. Honda membawa banyak komponen, sasis berbeda, spesifikasi suspensi berbeda.

“Dia mewujudkan motor khusus untuk dirinya dan sungguh impresif betapa kencang motor itu,” ucapnya.

Pria Italia tersebut juga mengevaluasi kinerja Alex Marquez dan menjanjikan motor terbaik musim depan.

“Alex naik podium pada paruh kedua musim lalu. Dia menunjukkan bisa jadi salah satu pembalap top. Tapi bukan tahun ini. Kami seharusnya tidak hanya menemukan alasan untuk motor ini,” kata Cecchinello.

“Kompetisi berkembang lebih dari yang kami lakukan. Tapi, kami juga harus mengingat bahwa perlu kerja keras untuk menyediakan motor terbaik untuk Alex.”

 

Related posts