Ducati Lebih Berpeluang Besar Rebut Trofi Konstruktor

Banyaknya pembalap membuat Ducati lebih berpeluang merebut trofi konstruktor daripada tim di MotoGP 2021.

Hasil lomba MotoGP Emilia-Romagna, akhir pekan lalu, tidak seperti harapan Ducati. Pembalap tim pabrikan Francesco “Pecco” Bagnaia (Ducati Lenovo) terjatuh di Tikungan 15 pada lap 22 balapan di Misano World Circuit Marco Simoncelli tersebut.

Insiden tersebut membuat Ducati kehilangan kesempatan untuk merebut gelar juara dunia kategori pembalap yang akhirnya direbut Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP).

Keunggulan 65 poin tidak mungkin lagi dikejar oleh Pecco mengingat lomba musim ini hanya menyisakan dua balapan.

Ducati memang kecewa kembali gagal untuk menambah gelar pembalap di MotoGP setelah Casey Stoner melakukannya pada 2007. Kendati begitu, pabrikan asal Borgo Panigale, Italia, tersebut masih memiliki harapan merebut dua gelar lainnya di MotoGP.

Namun bila melihat banyaknya pembalap Ducati, enam, trio bos Ducati Corse – Davide Tardozzi (Manajer Tim), Paolo Ciabatti (Direktur Sport), dan Gigi Dall’Igna (General Manager) – memang berharap mereka mampu merebut trofi konstruktor.

Berita Terkait :  FIM, Dorna, ITDC Sepakat Aspal Ulang Pertamina Mandalika Circuit

Dari enam pengguna Ducati Desmosedici di MotoGP musim ini, memang hanya Bagnaia yang mampu mengimbangi Quartararo. Sampai balapan ke-16 di Misano lalu, pembalap Italia itu mengoleksi tujuh podium, itu termasuk dua kemenangan.

Sementara, para pembalap Ducati lainnya tidak ada yang mampu naik podium lebih dari empat. Jumlah tersebut dibuat Johann Zarco (Pramac Racing).

Pada lomba GP Emilia Romagna lalu, Bagnaia, Jack Miller (Ducati Lenovo), dan Jorge Martin (Pramac Racing) mengalami kecelakaan. Namun, salah satu pengguna Ducati berhasil naik podium ketiga, hasil kedua dirinya mampu finis tiga besar di MotoGP musim ini.

Calon bintang baru Ducati tersebut tak lain Enea Bastianini (Avintia Esponsorama). Juara dunia Moto2 2020 itu berhasil finis P6, P3, P6, dan P3 dalam empat balapan terakhir (Aragon, San Marino, Amerika Serikat, Emilia Romagna).

Berita Terkait :  Tatsuki Suzuki Kuasai Tes Pramusim Moto3, Mario Aji P17

Pembalap yang turun dengan Ducati Desmosedici yang lebih lama tersebut kini berada di posisi teratas dalam perburuan gelar Rookie of the Year 2021 mengungguli Martin.

Podium kedua di MotoGP 2021 yang direbut La Bestia (The Beast), julukan Bastianini, tersebut mengisyaratkan ia akan menjadi pembalap Ducati yang rutin berada di posisi depan. Musim 2022, La Bestia akan memperkuat Gresini Racing di atas Ducati Desmosedici.

Performa impresif Bastianini dalam beberapa balapan terakhir sangat berpengaruh signifikan pada torehan Ducati di klasemen konstruktor. Ducati sendiri memenangi gelar konstruktor di MotoGP 2020 dan Ciabatti ingin minimal mengulanginya tahun ini, selain trofi tim tentunya.

“Kami mampu merebut poin untuk konstruktor lewat lima pembalap. Terima kasih untuk Enea Bastianini yang menjadi pembalap Ducati dengan hasil finis terbaik di Misano,” ata Ciabatti seperti dikutip laman resmi MotoGP.

Berita Terkait :  Hasil MotoGP Italia, Latihan Gabungan - Bagnaia ke...

“Ducati memenangi gelar konstruktor tahun lalu dan ingin menguasainya lagi musim ini. Kami yakin tahun depan akan sangat menjanjikan. Ducati bakal memiliki pembalap lebih banyak dibanding musim ini. Dengan itu, kami berharap mampu bersaing lebih ketat lagi.”

Saat ini, dengan dua balapan tersisa, Ducati berada di puncak klasemen konstruktor dan unggul 12 poin atas Yamaha. Di kategori konstruktor, hanya pembalap dengan posisi finis terbaik yang diambil. Itulah mengapa hasil P3 Bastianini di Misano sangat krusial bagi Ducati.

Di kategori tim, Ducati Lenovo kini 13 poin di bawah Monster Energy Yamaha MotoGP yang berada di P1 klasemen. Namun jika melihat banyaknya pembalap Ducati, kans mereka merebut gelar konstruktor memang lebih besar daripada tim. 

Sepanjang turun di MotoGP sejak 2003, Ducati baru dua kali merebut gelar juara dunia konstruktor, yakni 2007 dan 2020.

 

 

 

Related posts