Usai periksa Danu 2 hari berturut-turut, polisi langsung temukan pelakunya?

Saksi kunci pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu di Subang, Jawa Barat, Muhammad Ramdhanu alias Danu harus menjalani pemeriksaan di Mapolres setempat selama dua hari berturut-turut. Lantas, usai proses tanya-jawab tersebut, benarkah polisi langsung menemukan pelakunya?

Kuasa hukum yang mendampingi Danu selama pemeriksaan, Achmad Taufan mengatakan, kliennya diperiksa di ruangan satreskrim untuk menjalani pemeriksaan lanjutan. Jika sebelumnya Danu lebih banyak ditanya mengenai posisinya saat malam pembunuhan, kini ada sejumlah pertanyaan baru yang ditanyakan.

Hanya saja, Taufan tak bisa bicara lebih jauh mengenai isi pertanyaan tersebut.

“Sepertinya ini pertanyaan-pertanyaan baru, nanti kita lihat, kita juga belum tahu apa pertanyaannya,” ujar Taufan, dikutip Hops, Jumat 29 Oktober 2021.

Sayangnya, Taufan belum mengetahui detail lebih lanjut mengenai proses pemeriksaan tersebut. Selain itu, polisi juga belum membuat pernyataan resmi mengenai hal yang sama. Sehingga, hasilnya masih dirahasiakan, alias belum diketahui.

“Sebelumnya, kemarin klarifikasi ya, atau apa namanya, konfrontir lah dari BAP sebelumnya sama sekarang tapi kita belum tahu nih,” terangnya.

Menariknya, kata Taufan, pada pemeriksaan tersebut, perwakilan BIN (Badan Intelijen Negara) dan Mabes Polri turut hadir di lokasi. Sayangnya, tak dijelaskan, apa tujuan mereka berada di sana.

“Mereka benar-benar bekerja keras untuk menuntaskan kasus (pembunuhan) ini,” tegasnya.

Kesaksian Danu soal pembunuhan Subang disorot

Sebelumnya, Danu menyampaikan kesaksian, bahwa sesaat setelah pembunuhan, ada polisi yang menyuruhnya masuk ke TKP dan memeriksan kendaraan yang terparkir di halaman. Namun, tak lama setelahnya, polisi buka suara dan menentang pernyataan tersebut.

Achmad Taufan beralasan, Danu merupakan sosok muda dengan pendidikan kurang tinggi. Sehingga, kemampuan berpikirnya tak sama dengan orang-orang berpendidikan. Itulah mengapa, dia mengira orang lain polisi, padahal sebenarnya bukan.

“Danu melihat dan meyakini itu polisi. Orang itu kan kemampuan berpikirnya beda-beda,” ungkapnya.

Saat ini, pihaknya hendak meluruskan, bahwa Danu bukannya memberikan kesaksian palsu, melainkan memang salah pengertian saja.

“Kalau saya sekolah sampai S2, saya tahu mana polisi dan mana tidak. Kalau ini, lihat celana bentuk polisi, peralatan polisi, model kayak polisi, sering nongkrong ke kantor polisi, wajar dia sebut itu polisi. Ini yang akan kita luruskan,” kata Achmad Taufan.

Artikel dari

Sumber Berita

Dapatkan update berita viral menarik hanya di BabatPost.com, Jangan Lupa Follow BabatPost.com di Google News

Related posts