Fakta Menarik Sirkuit Mandalika, Trek Jalan Raya Paling Aman

Pertamina Mandalika International Street Circuit menyimpan banyak cerita menarik yang membuatnya sangat dinantikan oleh penggemar balap di seluruh dunia.

Sirkuit Mandalika diusulkan pertama kali oleh Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) demi meningkatkan potensi wisata di kawasan Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Direktur Utama ITDC , Abdulbar M. Mansoer, memutuskan untuk membangun sirkuit level internasional. Tapi, ia juga ingin trek tersebut jadi destinasi wisata ketika tidak ada event balap.

Setelah melakukan diskusi panjang, pria yang akrab disapa Bari itu melakukan pendekatan dengan VINCI untuk menjadi investor. Setelah itu, ITDC melakukan pendekatan dengan Dorna Sports, hingga akhirnya mendapatkan kontrak MotoGP dan World Superbike (WSBK).

Abdulbar juga langsung membentuk Mandalika Grand Prix Association (MGPA) untuk mengelola seluruh keperluan yang diperlukan untuk menggelar event balap.

Namun, ITDC lebih dulu fokus untuk membangun sirkuit. Pasalnya, mereka menginginkan sirkuit berkonsep jalan raya yang belum pernah digunakan oleh MotoGP sebelumnya.

Seperti diketahui, sirkuit jalan raya hanya digunakan pada ajang balap Formula 1 dengan area yang terbatas dan run off yang tak lebar. Jelas, ini sangat berbahaya untuk MotoGP, di mana mereka membutuhkan zona penyelamatan yang luas.

Berita Terkait :  Hasil Kualifikasi MotoGP Belanda: Vinales Bakal Start di Posisi Terdepan

Oleh karena itu, diskusi panjang dilakukan oleh ITDC, Dorna Sports, FIM dan juga IMI sebagai induk balap motor Indonesia.

Setelah pembahasan mengenai konsep, keselamatan dan keamanan pembalap dengan sirkuit yang diinginkan ITDC, maka terciptalah kerangka awal Sirkuit Mandalika.

Bukan Rancangan Hermann Tilke

Menariknya, ITDC tidak menggaet Hermann Tilke, yang merupakan desainer trek kawakan, untuk mendesain Sirkuit Mandalika.

ITDC mempercayakan tugas tersebut kepada Popuolus yang merupakan perusahaan arsitektur asal Amerika Serikat yang juga berbasis di Inggris dan Australia, yang telah membangun beberapa venue olahraga besar seperti Stadion Wembley.

Keindahan hasil karya Populous menjadi faktor utama ITDC dalam menunjuk mereka, mengingat tujuan utama adalah mempromosikan wisata di Mandalika. Maka dari itu, mereka ingin sirkuit dibuat seindah mungkin agar menarik wisatawan dari seluruh dunia.

Sirkuit Jalan Raya Paling Aman

Setelah bekerja sama dengan Populous dalam merancang trek, ITDC lalu membawa hasil awal untuk ditunjukkan kepada Dorna Sports di Qatar pada 2018.

Abdulbar menunjukkan desain trek kepada Direktur Balap Dorna, Franco Uncini, yang akhirnya disetujui setelah dilakukan sedikit perubahan.

Berita Terkait :  Aleix Espargaro Marah Race Direction Kacaukan Kualifikasi MotoGP Valencia

Tetapi itu belum selesai, ITDC harus menemui Loris Capirossi yang merupakan Rider Safety Comission, untuk memastikan desain yang disetujui Franco Uncini aman.

Akhirnya, seluruh pihak terkait menyepakati bahwa trek yang akan dibangun di Mandalika sebagai sirkuit jalan raya.

Meski berkonsep sirkuit jalan raya, tetapi Pertamina Mandalika International Street Circuit terlihat sangat serupa dengan trek permanen.

ITDC dan MGPA juga mengklaim Sirkuit Mandalika menjadi yang paling aman dari trek-trek lainnya. Ini bukan hanya sekadar ucapan, banyak faktor yang mendukungnya.

Sirkuit Mandalika dibangun ketika banyak pembalap yang mengeluhkan tentang faktor keselamatan, jadi mereka mendapatkan informasi baru tentang seberapa luas trek dan seberapa besar area run off.

Tetapi, ini juga harus dipastikan kembali ketika World Superbike akan menjadi ajang balap pertama yang mengaspal di Sirkuit Mandalika.

Menggunakan Stone Mastic Asphalt

ITDC dan MGPA menunjukkan keseriusannya dan ingin memberikan yang terbaik kepada para pembalap dunia. Ini dilakukan dengan memilih Stone Mastic Asphalt (SMA) sebagai permukaan aspal trek.

Stone Mastic Asphalt merupakan aspal pengembangan terbaru dari Inggris yang memiliki banyak keunggulan, salah satunya adalah cepat kering ketika kondisi basah.

Berita Terkait :  Marquez meminta maaf kepada Bastianini atas kecelakaan aneh kualifikasi MotoGP GP Belanda

Aspal jenis SMA memiliki tekstur yang lebih kasar dan juga diklaim bisa menahan kecepatan hingga lebih dari 360 km/jam, berbeda dengan aspal biasa yang hanya mampu menahan kecepatan sekitar 120 km/jam.

Pembangunan Tak Sampai Satu Tahun

Direktur Keuangan, Strategi dan Manajemen Risiko ITDC, Nughda Achadie, menegaskan Sirkuit Mandalika jadi trek yang pembangunannya paling cepat karena tak sampai satu tahun.

Ini juga diikuti oleh pembangunan fasilitas pendukung lainnya seperti bypass yang membuat perjalanan dari bandara ke Sirkuit Mandalika dapat ditempuh hanya dalam waktu 15 menit dari awalnya lebih dari satu jam.

Mengangkat Perekonomian di Kawasan Mandalika

Event internasional yang akan berlangsung di Sirkuit Mandalika diperkirakan bakal membuka lapangan pekerjaan bagi 7.500 orang.

Ajang MotoGP juga diharapkan bakal meningkatkan jumlah wisatawan ke Indonesia hingga 300 ribu orang pertahun.

Ekonomi kreatif di Mandalika juga akan terbantu karena wisatawan akan melirik kerajinan tangan khas asal Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Related posts