Tokoh NU beri peringatan keras ke Sukmawati: Kalau Hindu, jangan…

Tokoh Nahdlatul Ulama atau NU, Umar Hasibuan alias Gus Umar turut mengomentari keputusan Sukmawati Soekarnoputri pindah agama dari Islam ke Hindu. Menurutnya, Sukmawati silakan saja menganut kepercayaan lain, asalkan jangan pernah sekali pun merendahkan agama sebelumnya.

Diketahui, Sukmawati resmi memeluk Hindu usai menjalani ritual Sudhi Wadani di Singaraja, Bali, Selasa 26 Oktober 2021 kemarin. Dia mengatakan, keputusannya pindah agama sudah dipikirkan sejak lama, bahkan mulai puluhan tahun lalu.

“Saya kira, kalau pindah agama itu kan pilihan masing-masing dengan satu proses. Ibu kan cukup panjang 66 tahun,” ujar Sukmawati, dikutip Hops, Rabu 27 Oktober 2021.

Kabarnya, sebelum benar-benar memeluk Hindu, dia sering berkunjung ke pura, mempelajari kitab sucinya, dan bertemu tokoh agama terkait. Hal itu yang kemudian membuatnya yakin untuk berpaling ke ajaran tersebut.

Tokoh NU beri peringatan ke Sukmawati

Melalui akun media sosial resminya, Gus Umar mengucapkan selamat atas pindahnya Sukmawati ke agama Hindu. Namun, kata dia, ada satu hal yang perlu dipahami putri proklamator Indonesia tersebut. Jika sudah memeluk Hindu, jangan pernah sekalipun menyinggung Islam dan penganutnya.

“Selamat Bu Sukmawati sudah jadi penganut agama Hindu, semoga setelah ini tidak lagi menyinggung Islam yang kami anut sebagai agama kami,” tulisnya.

Alasan Sukmawati masuk Hindu

Kepala Soekarno Center, Arya Wedakarna mengatakan, Hindu bukan kepercayaan yang asing bagi Sukmawati. Sebab, ibunda Soekarno atau eyangnya merupakan penganut agama tersebut.

“Beliau memutuskan tepat di usia beliau yang ke-70 tanggal 26 Oktober besok, pindah ke agama eyangnya, Ibunda Bung Karno, Nyoman Rai Srimben. Beliau memutuskan untuk kembali ke Hindu Dharma,” tutur Arya Wedakarna.

Lebih jauh, Arya tak mengetahui pasti mengapa Sukmawati memutuskan pindah ke Hindu saat usianya sudah 70 tahun. Namun, sejauh yang dia tahu, Sukmawati kerap mengikuti sejumlah ritual keagamaan saat berkunjung ke Bali.

“Karena keputusan ini tidak diambil dalam waktu singkat, ini kan perjalanan sejarah, perjalanan spiritual beliau, termasuk juga petunjuk leluhurnya ya.”

“Ada mungkin suatu pertanda karena beliau kan selama ini kan memeng senang datang ke Pura, mempraktikkan ritual-ritual Hindu, kalau saya selaku perwakilan beliau di Soekarno Center di Bali memang sering mengantar beliau ke pura-pura, berdiskusi dengan para pendeta,” kata Wedakarna.

Artikel dari

Sumber Berita

Dapatkan update berita viral menarik hanya di BabatPost.com, Jangan Lupa Follow BabatPost.com di Google News

Related posts