Berita MotoGP: Bos KTM, Pit Beirer, mengaku tak menyesalkan keputusan mereka menunjuk Miguel Oliveira sebagai pengganti Pol Espargaro yang memilih pindah ke Repsol Honda.
Pol Espargaro tercatat telah memperkuat KTM sejak 2017 lalu. Total ia sudah mempersembahkan enam podium untuk pabrikan asal Austria tersebut. Kesuksesan rider asal Spanyol itu lebih banyak didapatkan pada MotoGP 2020, yakni menyabet lima podium.
Setelah menorehkan hasil yang cukup memuaskan, Repsol Honda pun menyodorkan kontrak kepada Espargaro. Tawaran tersebut tentu saja diterimanya dan membuat ia berpisah dengan KTM.
Bos KTM, Pit Beirer langsung bergerak cepat untuk mencari pebalap baru demi mengisi kursi kosong dii timnya. Akhirnya ia menunjuk pebalap Tech3, Miguel Oliveira sebagai tandeman baru Brad Binder di tim pabrikan.
Oliveira dinilai pantas untuk menggantikan Pol Espargaro usai mencatatkan beberapa kesuksesan saat menjadi pebalap tim satelit. Rider asal Portugal itu berhasil mengoleksi dua kemenangan dan menutup kejuaraan musim lalu di peringkat ke-9 klasemen akhir pebalap.
“Kami mengalami pasang surut bersama, tetapi tidak pernah mereka meragukan kami, atau kami meragukan meragukan mereka,” kata Beirer dikutip dari Motorsport.
“Ketika kami kehilangan Pol dan melihat nama-nama besar, kami menyadari bahwa KTM memilki banyak talenta muda berbakat di Rookies Cup, Moto2, dan Moto3 yang bisa dipromosika ke MotoGP,” imbuhnya.
“Saya kira kami percaya sistem kami dan saya sangat senang melakukannya,” ia mengungkapkan.
Pada awal MotoGP 2021, Brad Binder dan Miguel Oliveira masih belum mampu menunjukkan performa mengesankan seperti tahun lalu. Di lima balapan pertama, Oliveira selalu gagal finis 10 besar, sementara itu Binder berhasil menempati posisi kelima di MotoGP Portugal.
Setelah lima seri balapan berlalu, keduanya mulai menunjukkan peningkatan berkat sasis baru yang dibawa KTM ke MotoGP Italia. Hasilnya, Oliveira merengkuh podium kedua di Sirkuit Mugello, menang di MotoGP Catalunya, dan finis kedua di Sachsenring.
Dengan hasil yang dicapai timnya pada paruh pertama musim ini, Beirer mengaku puas.
“Di situasi yang sulit seperti ini, mereka tidak melakukan hal yang gila, mereka tidak berbicara dengan tim atau pabrikan lain,” tutur Beirer.
“Mereka percaya kami. Jika kami mengatakan tidak senang maka kami akan mengusahakannya, kami percaya mereka. Dengan mereka tetap tenang itu sudah membantu kami,” ia menambahkan.
“Mereka mendapatkan perasaan yang baik, meningkat, dan sangat luar bisa mereka membuat langkah. Itu menunjukkan karakter tim di mana tim yang akan menang pada akhirnya bukan apa-apa tanpa pebalap yang luar biasa,” pungkasnya.
Dapatkan update berita lainnya hanya di BabatPost.com, Jangan Lupa Follow BabatPost.com di Google News