Berita Euro 2020: Gelandang Aston Villa yaitu Jack Grealish, membantah dengan keras tudingan dari Roy Keane yang menyebut jika dirinya enggan menjadi eksekutor penalti Inggris di partai final Euro 2020.
Jack Grealish baru diturunkan pada babak perpanjangan waktu kala Inggris bermain imbang 1-1 dengan Italia di 90 menit waktu normal.
Gelandang dengan skill tinggi itu pun kemudian diharapkan bisa menjadi pembeda untuk The Three Lions kala pertandingan harus berlanjut ke babak adu tendangan penalti.
Namun dari kelima eksekutor, Grealish ternyata tidak maju menjadi salah satu algojo The Three Lions.
Padahal gelandang 25 tahun itu merupakan eksekutor penalti di Aston Villa dan apa yang terjadi tersebut membuat banyak pihak menghujat Grealish sebagai pemain yang tidak punya nyali untuk maju mengambil tendangan 12 pas.
Salah satu orang yang mengkritik Grealish adalah Roy Keane.
Eks kapten Manchester United itu menyebut jika seharusnya Grealish maju untuk mengambil tendangan penalti dan tidak cuma duduk saja membiarkan pemain muda seperti Bukayo Saka maju untuk menentukan nasib Inggris.
Beberapa jam setelah kekalahan menyakitkan itu, Grealish pun akhirnya buka suara.
Ia mengaku sudah meminta kepada Gareth Southgate untuk menjadi eksekutor namun sang manajer lebih memilih Bukayo Saka untuk menjadi penendang terakhir The Three Lions.
“Saya bilang saya ingin mengambilnya!” tulis Grealish di akun Twitter resmi miliknya @JackGrealish.
“Manajer (Gareth Southgate) telah membuat banyak keputusan tepat di sepanjang turnamen dan dia juga melakukan itu malam ini.”
“Akan tetapi saya tidak terima ketika ada orang yang berkata bahwa saya enggan mengambil tendangan penalti,” tutupnya.
Nasi sudah menjadi bubur. Keputusan salah dari Southgate pun akhirnya mengubur harapan The Three Lions untuk meraih titel internasional pertama mereka dalam 55 tahun, setelah terakhir kali menjuarai Piala Dunia di tahun 1966.
Dapatkan update berita lainnya hanya di BabatPost.com, Jangan Lupa Follow BabatPost.com di Google News