Berita Euro 2020: Manajer Timnas Inggris yaitu Gareth Southgate, mengaku bertanggung jawab penuh atas kekalahan timnya dari Italia di final Euro 2020.
Tampil di hadapan publik sendiri di Stadion Wembley, Inggris mampu membuka skor lebih dulu melalui gol cepat Luke Shaw di menit ke-2.
Namun setelah gol pembuka tersebut, The Three Lions justru tampil pasif dengan menerapkan strategi parkir bus sampai babak kedua berlangsung.
Strategi negatif Southgate itu akhirnya jebol juga pada menit ke-67, usai Leonardo Bonucci mampu memanfaatkan kemelut di depan gawang Jordan Pickford dari hasil situasi sepak pojok.
Pertandingan pun berlanjut hingga babak adu penalti dan di babak ini Inggris akhirnya harus menyerah dengan kalah 2-3.
“Kami tentu saja benar-benar kecewa. Namun para pemain tetap layak mendapatkan kredit karena mereka semua sudah melakukan apa yang mereka bisa,” ucap Gareth Southgate kepada BBC Sport.
Selain strategi parkir bus yang mendapatkan kritikan dari banyak orang, keputusan Southgate yang memilih Bukayo Saka untuk menjadi eksekutor terakhir The Three Lions juga dipertanyakan oleh sejumlah pihak.
Bukayo Saka, yang merupakan pilar termuda di skuat Inggris saat ini, dianggap belum memiliki mental sebagus pemain-pemain senior lainnya seperti Raheem Sterling atau Luke Shaw.
Alhasil pemain 19 tahun itu nampak gugup dalam menjalankan tugasnya sebagai penendang penalti terakhir dan sepakannya mampu dimentahkan oleh kiper Italia yakni Gianluigi Donnarumma.
“Ini merupakan murni tanggung jawab saya,” ucap Southgate mengenai keputusannya menunjuk Saka sebagai penendang penalti terakhir.
“Saya memilih para penendang murni karena apa yang sudah mereka tunjukkan di sesi latihan.”
“Kami gagal memenangkan pertandingan karena kalah adu penalti dan ini semua menjadi tanggung jawab saya sebagai pengambil keputusan,” tutup manajer 50 tahun ini.
Dapatkan update berita lainnya hanya di BabatPost.com, Jangan Lupa Follow BabatPost.com di Google News