6 Hewan Asal Papua Yang Hampir Punah

6 Hewan Asal Papua Yang Hampir Punah

BabatPost.com – Papua adalah salah satu pulau terbesar di Indonesia. Pulau ini mencatatkan banyak cerita, termasuk keanekaragaman hewaninya. Namun, sayang, satwa-satwa aslinya kini semakin langka.

Jumlah populasinya tak sebanyak dulu karena habitat alaminya terus rusak serta maraknya perburuan liar. Dalam artikel ini, ada sejumlah hewan yang berasal dari Papua dan keberadaannya semakin mengkhawatirkan.

Status kelangkaan yang diberikan untuk hewan yang berasal dari Papua berikut bukan sekedar asumsi semata. Tetapi ada pengamatan lapangan secara langsung yang dilakukan untuk mendeteksi keberadaan hewan-hewan tersebut.

Hewan yang Berasal dari Papua

Beruntungnya, kini sudah banyak kelompok pecinta satwa dan organisasi-organisasi lainnya yang melindungi satwa langka.

Mengutip dari situs bahashewan.id, berikut adalah hewan-hewan yang berasal dari Papua dan hampir punah:

1. Labi-Labi Moncong Babi

Labi-labi adalah kura-kura dengan bentuk wajah yang unik. Kalau mau melihat hewan ini bisa pergi ke Papua bagian selatan karena mereka hidup di sana. Jumlahnya sudah sangat minim sehingga tergolong sebagai hewan endangered alias nyaris punah.

Berita Terkait :  Panduan untuk Menemukan Tempat Wisata di Turki Terbaik

Dari tahun 1980 hingga 2010, IUCN mencatat populasinya turun hingga 57%. Jumlah ini pun diliat dari total telur yang bisa ditemukan.

2. Burung Cendrawasih

Siapa yang tak mengenal burung cendrawasih dari Papua ini? Burung ini populer juga dengan sebutan bird of paradise karena warna bulunya begitu indah. Tak hanya mencolok, tetapi juga anggun layaknya selendang seorang penari yang menjuntai.

Bagi burung jantan, keindahan bulu yang dimiliki dimanfaatkan untuk menarik si betina. Perlu diketahui bahwa ada 30 macam burung cendrawasih dan 28 diantaranya tersebar di Papua.

3. Burung Mambruk

Tak kalah menarik, di Papua ada juga burung mambruk. Kalau dilihat sekilas, burung mambruk mirip seperti burung merpati. Tapi cobalah lihat dengan seksama, keindahan burung ini terletak di kepalanya. Ada bulu yang menyerupai kipas kecil sehingga terpasang seperti mahkota.

Berita Terkait :  Kafe di Kintamani Dengan Pemandangan Alam: Menu, Daya Tarik, Lokasi

Selain tampak cantik, suara burung mambruk juga merdu. Namun, hutan-hutan Papua tidak lagi seramai dulu dengan burung mambruk karena maraknya alihfungsi hutan sebagai lahan atau pembangunan lainnya.

4. Bondol Arfak

Nama Bondol Arfak sesuai dengan habitatnya, yaitu di Gunung Arfak. Gunung tersebut berlokasi di Papua Barat. Meski statusnya belum punah atau nyaris langka, Bondol Arfak telah digolongkan sebagai hewan yang berasal dari Papua dan berpotensi punah.

Artinya, semakin hari jumlahnya semakin sedikit. Lama kelamaan bisa saja menghilang dari tanah Papua. Bagi yang belum tahu, Bondol Arfak adalah hewan berbulu kecokelatan dengan tinggi sekitar 10 cm.

5. Kanguru Pohon Mantel Emas

Ternyata kanguru tidak hanya ada di Australia saja, hewan ini pun ditemui di Papua. Kanguru yang ada di sana bernama Kanguru Pohon Mantel Emas. Nama tersebut bukan tanpa alasan karena memang warna bullunya cokelat muda seperti emas.

Berita Terkait :  Menikmati Sensasi Lekso Advanture di Kabupaten Blitar

Selain itu, bulunya lebat mulai dari daerah kepala hingga ekor. Saat ini masih sesekali ditemukan di antara pepohonan, hanya saja statusnya sudah beresiko punah.

6. Kuskus Scham-Scham

Ini pun hewan berbulu seperti kanguru di atas, namun warnanya putih dan ada sedikit bintik-bintik hitam. Beratnya bisa mencapai 3 kg dengan panjang hingga 6 cm bagi jantan dan 5,5 cm jenis betinanya.

Orang-orang bisa menemui Kuskus Scham-Scham di wilayah Papua Barat, tetapnya di Raja Ampat. IUCN memang tidak mencatat berapa jumlah yang tersisa, hanya saja keberadaannya semakin sulit dijumpai.

Hewan yang berasal dari Papua di atas hanyalah sebagian kecil dari banyaknya jenis yang perlu dilindungi. Jangan biarkan keberadaan mereka menghilang karena aktivitas manusia.

Hewan-hewan tersebut adalah kekayaan alam Indonesia yang harus dijaga. Kalau tidak, eksistensinya hanya tinggal cerita yang bisa dikenang karena telah hidup di tanah yang subur ini.

Related posts