BabatPost.com – Pemkab Lamongan terus bergerak cepat mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19. Sebanyak 16 puskesmas penyangga disiapkan untuk meningkatkan pelayanan pasien Covid-19. Puskesmas penyanggah ini difungsikan untuk rawat inap pasien, sambil menunggu rujukan ke rumah sakit.
Sehingga kapasitas perawatan pasien Covid-19 semakin aman, “Puskesmas penyanggah ini istilahnya untuk transit, penanganan tercepat terhadap pasien sambil menunggu rujukan, ‘’ kata Kepala Dinas Kesehatan Lamongan, dr Taufik Hidayat kepada Jawa Pos BabatPost.com kemarin (4/7).
Menurut Taufik, puskesmas penyanggah tersebut lokasinya dipilih yang dekat dengan RS lapangan Covid-19. Karena untuk dimanfaatkan pasien sebelum dirujuk ke RS lapangan. Sebab kondisinya memang banyak pasien yang membutuhkan perawatan intensif.
Ke-16 puskesmas itu yakni, Puskesmas Brondong, Laren, Kalitengah, Deket, Karanggeneng, Pucuk, Sekaran, Sukodadi, Sugio, Tikung, Turi, Sambeng, Bluluk, Sukorame, Babat, dan Karangpilang. ‘’Kapasitas puskesmas penyangga sekitar 122 bed,’’ tukasnya.
Taufik menjelaskan, puskesmas penyanggah ini disiapkan untuk rawat inap pasien Covid-19. Sedangkan puskesmas lain yang bukan penyanggah dimanfaatkan untuk pasien non Covid-19. “Sengaja kita pisahkan agar perawatannya lebih maksimal dan virusnya tidak menyebar,” tuturnya.
Meski menyiapkan puskesmas penyanggah, Taufik menegaskan, kebutuhan bed/tempat tidur bagi pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan dipastikan masih aman. Karena ada empat RS lapangan difokuskan untuk merawat pasien covid-19, sehingga ada tambahan bed yang cukup signifikan.
Selain itu koordinasi dengan semua RS swasta maupun milik pemerintah terus dilakukan agar pasien mendapatkan pelayanan maksimal. Total bed yang disiapkan mencapai 720 unit lebih. Setiap RS yang idealnya menyiapkan bed 30 persen untuk pasien covid-19, ditingkatkan menjadi 60 persen.
‘’Jadi total kapasitas tempat tidur untuk pasien covid mencapai 997 bed. Terdiri dari kapasitas RS 720 bed, RS lapangan 155 bed, dan puskesmas penyangga 122 bed,’’ ungkapnya.
Harapannya, jumlah itu cukup dan penanganan bisa lebih optimal lagi. Selain itu rusunawa juga sudah dimanfaatkan pasien covid sambil menunggu proses penyembuhan. Ada 42 unit kamar disiapkan, dengan harapan jumlah pasien berkurang signifikan dan kondisi ekonomi kembali pulih.
‘’Berbagai upaya keras tersebut harus diimbangi dengan kesadaran masyarakat untuk disiplin melaksanakan prokes (protokol kesehatan), agar peningkatan penularan Covid-19 bisa segera ditekan,’’ tuturnya.
Jangan Lewatkan berita lainnya hanya di Babatpost.com dengan cara Follow BabatPost di Google News
sumber : radarbojonegoro.jawapos.com