BabatPost.com – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Lamongan mencatat, tidak ada perusahaan yang merumahkan pekerjanya atau melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pelaksanaan PPKM darurat. Namun para pekerja di sektor pariwisata diliburkan hingga PPKM darurat berakhir pada 20 Juli mendatang.
Menurut Kabid Hubungan Industrial Dan Jaminan Tenaga Kerja Sosial Disnaker Lamongan, Lailatul M., pembatasan yang dilakukan saat ini tidak berdampak signifikan seperti awal-awal pandemi tahun lalu, yang mengakibatkan adanya efisiensi jumlah pekerja.
‘’Di sektor lain kami belum tahu, selama PPKM darurat apakah pekerjanya dimasukkan sebagian atau bagaimana. Yang pasti di sektor pariwisata tutup semua. Karyawannya diliburkan seperti libur biasa,’’ ucapnya kepada Jawa Pos BabatPost.com, kemarin (4/7).
Meskipun PPKM darurat jelas membuat industri di sektor pariwisata kehilangan pendapatan, Laila, sapaan akrabnya, berharap pihak perusahaan mengomunikasikan terkait pemberian gaji dengan para pekerja.
‘’Pandemi ini kan force majeure. Jadi kita menekankan kesepakatan. Semua harus dikomunikasikan dengan pekerja. Karena kalau digaji secara penuh kan nggak mungkin juga. Apalagi pemasukan perusahaan pariwisata rata-rata dari tiket masuk pengunjung. Kesepakatan seperti apa, itu sudah masuk ranah kebijakan perusahaan. Nanti mereka lapor baru masuk ke kita,’’ paparnya.
Pandemi Covid-19 membuat berbagai sektor industri sempat kelimpungan. Namun Laila mengklaim, secara umum perusahaan-perusahaan di Kabupaten Lamongan masih bisa beroperasi hingga saat ini.
‘’Entah bagaimana caranya. Walaupun biaya yang dikeluarkan harus lebih ekstra untuk tes swab antigen secara berkala. Akhirakhir ini perusahaan banyak yang menggalakan tes swab antigen. Terutama di daerah pantura yang angka kasus Covid-19 naik. Dan juga berpartisipasi dalam program vaksin gotong royong,’’ klaimnya.
Vaksinasi Covid-19 untuk para pekerja swasta mulai berjalan. Para perusahaan dipersilahkan memilih sendiri program vaksinasi yang diadakan oleh pemerintah secara cuma-cuma atau yang dibiayai oleh perusahaan.
Laila mengungkapkan, perusahaan-perusahaan di Kota Soto justru lebih tertarik dengan program vaksin gotong royong. ‘’Banyak yang ingin ikut vaksin gotong royong. Yang mau jalan minggu depan PT KTM (Kebun Tebu Mas) Ngimbang, 100 persen pekerjanya ikut vaksin gotong royong. Yang pasti sekarang banyak jalur vaksinasi yang bisa dipilih,’’ ungkapnya.
Jangan Lewatkan berita lainnya hanya di Babatpost.com dengan cara Follow BabatPost di Google News
sumber : radarbojonegoro.jawapos.com