BabatPost.com – Vaksinasi terus dilakukan. Tim dari Kodim 0812 Lamongan melakukan upaya jemput bola. Kemarin (2/7) mereka melakukan vaksinasi di rumah warga Desa Made, Lamongan yang tidak bisa datang ke koramil.
“Kita datangi rumah warga yang belum tervaksin karena Made zona merah,” ujar Danramil Lamongan Kapt Cku Yanto Budi Utomo.
Sunarti, salah satu warga Desa Made, mengaku tidak bisa datang ke lokasi vaksinasi. Dia senang mendapatkan program vaksinasi dengan didatangi.
“Saya tidak takut (divaksin) karena sudah diberikan pemahaman dan ini sangat membantu,” terang perempuan 61 tahun itu.
Desa Made saat ini berstatus darurat Covid-19. Bendera merah terpasang di sejumlah titik. Kepala Desa Made Eko Widarto mengakui ada lonjakan kasus Covid-19 di wilayah kerjanya sejak pertengahan Juni.
Sampai sekarang, 59 orang terpapar dan dua orang meninggal dunia. Saat ini, 17 orang dirawat di rumah sakit dan puskesmas atau klinik. Sisanya, isolasi mandiri. Tingginya kasus Covid-19 di Made ini berawal dari tenaga kesehatan yang terpapar, kemudian pelaku perjalanan luar daerah, dan hajatan.
Tim satgas desa memutuskan untuk memberikan tanda bendera di masing-masing RT. Setiap RT yang ada kemunculan 1-5 kasus diminta melakukan pengetatan PPKM mikro dan dipasang bendera kuning.
Sampai sekarang, ada 24 RT yang terpasang bendera kuning, sisanya masih hijau. Kemudian untuk desa sudah diberikan bendera merah sesuai arahan satgas kecamatan.
Bagi warga yang melakukan isolasi mandiri, lanjut Kades, juga diberikan edukasi khusus terkait pelaksanaan prokes dan dilakukan penyemprotan berkala. “Kita sama-sama berusaha menekan penularan Covid-19 dengan melakukan pengetatan skala RT,” terangnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Lamongan Taufi k Hidayat menjelaskan, sasaran vaksinasi masih lansia dan pelayan publik. Sekarang, banyak bantuan vaksinasi dari mitra pemerintah untuk memercepat realisasi 80 persen minimal vaksinasi di Lamongan.
Saat ini, target vaksinasi masih 23 ribu orang dan terus ditingkatkan untuk membantu membentuk kekebalan secara kelompok. “Kalau sudah tervaksin minimal 80 persen warga Lamongan, maka penularan Covid-19 ini semakin kecil,” jelasnya.
Menurut dia, virus varian baru dari India menularkan sangat cepat. Mereka yang sudah divaksin masih memungkinkan terpapar apabila dalam kondisi kurang fit. Saat ini, bukti vaksinasi menjadi syarat perjalanan bagi mereka yang pergi keluar kota karena pemberlakuan PPKM darurat. Mereka yang tidak melakukan vaksinasi otomatis tidak bisa melakukan perjalanan.
Jangan Lewatkan berita lainnya hanya di Babatpost.com dengan cara Follow BabatPost di Google News
sumber : radarbojonegoro.jawapos.com