BabatPost.com – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lamongan memastikan obyek wisata tetap buka dengan pembatasan. Jumlah pengunjung dibatasi 25 persen dari kapasitasnya.
‘’Tetap buka tapi dengan melaksanakan protokol kesehatan ketat dan pembatasan pengunjung sesuai dengan SE pemkab tebaru,’’ ujar Kabid Promosi Pariwisata Disparbud Lamongan Erdiana Renawati kepada Jawa Pos BabatPost.com.
Menurut dia, sektor wisata paling terdampak selama pandemi. Setelah diputuskan dibuka tahun lalu, semua obyek wisata harus melaksanakan prokes. Jika sebelumnya kuotanya 50 – 75 persen pengunjung maksimal sesuai zonasi daerah, maka kini dibatasi lagi.
Selain itu, pelaksanaan prokes harus ditingkatkan dengan terus memberikan himbauan kepada pengunjung. Dina, sapaannya, menuturkan, pariwisata harus dibuka untuk membantu pemulihan ekonomi di tingkat masyarakat.
Jika pariwisata berjalan lancar, maka ekonomi warga setempat juga ikut terangkat. Meski pariwisata sudah dibuka, kunjungannya belum ada kenaikan signifikan. Sebab, kenaikan kunjungan wisata biasanya terjadi setiap libur lebaran, momen-momen hari besar, dan tahun baru. Sementara beberapa waktu lalu ada larangan mudik. Sehingga kunjungan wisata masih didominasi warga lokal.
‘’Kalau sebelumnya obyek wisata tertentu akan dikunjungi warga luar daerah yang bisa meningkatkan kunjungan, sekarang pengunjungnya lokalan sehingga tidak ada kenaikan yang signifikan,’’ terangnya.
Dina menambahkan, bagi pengelola wisata yang tidak bisa melaksanakan prokes dengan menyediakan tempat cuci tangan, memberikan himbauan bermasker, dan jaga jarak, sebaiknya tidak dibuka. Karena persebaran covid-19 di Lamongan masih tinggi. Jangan sampai ada klaster wisata.
Jangan Lewatkan berita lainnya hanya di Babatpost.com dengan cara Follow BabatPost di Google News
sumber : radarbojonegoro.jawapos.com