Curigai Sebaran Varian Delta

BabatPost.com – Ekskalasi peningkatan kasus yang cukup tinggi membuat Satgas Covid-19 Lamongan curiga virus yang masuk jenis varian baru. Meskipun, belum ada notifikasi balik dari sampel hasil tes polymerase chain reaction (PCR) sebagian pasien Covid-19 ke Institute Tropical Disease (ITD) Unair Surabaya.

“Sepertinya yang sekarang berkembang di Lamongan ini varian baru, tapi semua ini harus didukung dengan hasil lab yang dikirim ke Unair dulu,” ujar Koordinator Bidang Preventif dan Promotif Satgas Covid-19 Lamongan dr Taufik Hidayat kepada Jawa Pos BabatPost.com.

Menurut dia, ciri-ciri kasus yang ditemukan sekarang mengarah pada varian delta (B.1.617.2) yang kali pertama ditemukan di India. Varian ini memiliki sejumlah karakteristik mutasi yang membuat varian tersebut berbeda dan lebih berbahaya dari strain asli.

Ada beberapa sebab yang membuat varian ini lebih berbahaya. Di antaranya, varian delta berhubungan dengan usia pasien, meskipun sudah divaksin dua dosis. Semakin tua pasien Covid-19, maka varian delta ini akan memerburuk kekebalan tubuh pasien tersebut.

Varian delta dapat menginfeksi kembali pasien Covid-19 dan akan memerlemah kekebalan tubuhnya. Padahal, apabila sudah terinveksi Covid-19, maka pasien seharusnya sudah mendapatkan antibodi secara alami.

“Intinya kita harus sehat dan tetap waspada dengan melakukan protokol kesehatan ketat,” kata pria yang juga kepala Dinas Kesehatan Lamongan itu.

Taufik mengatakan, prokes dan vaksinasi merupakan langkah yang bisa dilakukan untuk menghindari varian baru. Sebab kekebalan tubuh bisa terbentuk dengan melakukan vaksinasi. Menurut dia, gejala yang ditimbulkan dari varian ini di antaranya sakit perut, hilang selera makan, muntah, mual, nyeri sendi, dan gangguan pendengaran.

Taufik memastikan skrining masif terhadap warga suspek terus ditingkatkan dengan melakukan door to door ke rumah warga. Petugas puskesmas melakukan kunjungan untuk memastikan warga setempat sehat, khususnya di lingkungannya yang ada pasien positif.

Satu pasien positif minimal akan dilakukan tracking terhadap 20 orang yang kontak erat. Selain itu peningkatan pelaksanaan PPKM mikro dan mengurangi aktivitas sosial dengan melakukan pemberlakukan jam malam untuk seluruh Lamongan. “Pembatasan jam malam berlaku untuk semua swalayan, warung, dan kafe, untuk meminimalisasi kerumunan,” tuturnya.

Jangan Lewatkan berita lainnya hanya di Babatpost.com dengan cara Follow BabatPost di Google News

sumber : radarbojonegoro.jawapos.com

Related posts