RSUD Lamongan Fungsikan Lagi Gedung Kemuning

BabatPost.com – Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 aktif di Kabupaten Lamongan mencapai 90 kasus per Minggu (20/6). Berdasarkan data yang dirilis Dinas Kesehatan (Dinkes) Lamongan, 88 kasus di antaranya saat ini menjalani isolasi rumah sakit (IRS).

Menurut Kasubbag Hukum, Organisasi, dan Pemasaran RSUD dr Soegiri Lamongan, Budi Wignyo S, saat ini ada 160 pasien Covid-19 yang dirawat di RS milik pemerintah tersebut. ‘’Pasiennya (Covid-19) ada sekitar 160-an, baik di fasilitas dan layanan Covid-19 utara maupun selatan (Gedung Kemuning).

Kemuning sudah difungsikan lagi sebagai ruang isolasi. Jadi total fasilitas untuk isolasi Covid-19 ada 209 TT (tempat tidur). Ada 89 TT di utara, ditambah 120 TT di Kemuning,’’ ungkapnya kepada Jawa Pos BabatPost.com kemarin (21/6). Dia menuturkan, seluruh pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD dr Soegiri Lamongan ada yang berstatus suspek, probable, dan terkonfirmasi aktif. Budi memastikan, meskipun statusnya berbeda-beda, para pasien tetap mendapatkan perawatan yang sama di Fasilitas Isolasi dan Layanan Covid-19 maupun Gedung Kemuning.

Berita Terkait :  Rombongan Pengantin di tabrak kereta di Babat, Lamongan, lima orang tewas mengenaskan

‘’Yang suspek masuk di situ, yang sudah bawa hasil dari luar terkonfirmasi positif juga masuk di situ. Toh perawatannya sama antara yang suspek dan terkonfirmasi. Isolasi namanya. Fasilitasnya juga hampir sama. Karena pasien Covid-19 butuh perawatan lama. Ada yang 10 hari, 14 hari, sehingga relatif. Kalau pasien yang gawat, otomatis masuk ICU isolasi. Kita ada 14 TT untuk ICU isolasi fasilitas dan layanan Covid-19 utara,’’ tuturnya.

Terkait ramainya komentar di media sosial yang menyebutkan RSUD dr Soegiri Lamongan tidak bisa menampung pasien lagi, Budi membantah bahwa RS menolak pasien. ‘’Memang kunjungan di RS meningkat akhir-akhir ini. Cuma itu bukan kunjungan terkait kasus Covid-19. Namanya juga RSUD. IGD-nya untuk umum, pasien yang datang ke IGD juga pasien umum. Artinya bukan hanya kasus Covid-19 yang ditangani, tapi kasus-kasus yang lain juga masuk. Di IGD kami menerapkan skrining pasien berdasarkan tingkat kegawatdaruratan. Yang jelas tidak semua pasien langsung masuk,’’ jelasnya.

Berita Terkait :  Mayat mengapung ditemukan di Bengawan Solo, Lamongan

Jangan Lewatkan berita lainnya hanya di Babatpost.com dengan cara Follow BabatPost di Google News

sumber : radarbojonegoro.jawapos.com

Related posts