BabatPost.com – Mantan manajer Fiorentina Gennaro Gattuso mendapatkan penolakan keras dari fans Tottenham Hotspur untuk menjadi manajer klub kesayangan mereka karena alasan yang konyol, LGBT.
Fans Tottenham Hotspur mendesak pihak manajemen klub untuk mempertimbangkan ulang penunjukan Gennaro Gattuso sebagai pelatih kepala karena komentar bos Italia itu tentang LGBT di masa lalu.
Pencarian Spurs untuk juru taktik anyar sebagai pengganti Jose Mourinho menjadi lelucon pada hari Kamis ketika mereka tiba-tiba menghentikan langkah untuk mendatangkan Paulo Fonseca, dengan kesepakatan yang telah disepakati selama lebih dari seminggu akhirnya harus berakhir di tengah jalan.
Sebagai gantinya, pihak The Lily Whites kemudian mempertimbangkan untuk menunjuk Gennaro Gattuso, yang baru saja memutuskan kontraknya di Fiorentina meski baru ditunjuk sebagai manajer anyar klub kurang dari sebulan yang lalu.
Disebutkan bahwa eks taktisi AC Milan dan Napoli itu keluar dari pekerjaannya di Fiorentina pekan ini setelah hanya 23 hari bertugas usai berselisih dengan dewan klub mengenai target transfer di musim panas ini.
Namun rumor Gennaro Gattuso yang bisa menjadi manajer anyar di Tottenham Hotspur langsung mendapatkan penolakan keras dari para fans Spurs karena komentarnya di masa lalu soal LGBT. Bahkan tagar #NoToGattuso menjadi tren di Twitter.
Perlu diketahui bahwa Spurs memiliki asosiasi pendukung LGBT yang besar, dengan stadion klub bahkan menyala dengan bendera pelangi, dan mereka khawatir bahwa Gennaro Gattuso akan bertentangan dengan mereka yang mendukung hubungan sesama jenis.
Nah komentar Gennaro Gattuso tentang LGBT yang dipermasalahkan fans Spurs adalah komentar taktisi Italia itu pada 2008 yang lalu, saat dia mengatakan, “Perkawinan di gereja harus antara seorang pria dan seorang wanita, bahkan jika ini tahun 2008 dan semua orang dapat melakukan sesuka mereka.”
“Saya seseorang yang percaya pada institusi keluarga sejak saya masih kecil dan bagi seseorang yang percaya pada agama mereka bahwa pernikahan sesama jenis ini sangat aneh.”