BabatPost.com – Kasus lonjakan kasus Covid-19 di Lamongan masih terus terjadi. Kali ini sebanyak 18 orang warga Dusun Kemlagi Desa Bulumargi Kecamatan Babat terdeteksi positif Covid-19, satu orang meninggal dunia. Mereka merupakan para pedagang di Madura. Setelah Pulau Garam itu mengalami zona merah, mereka memutuskan pulang ke desanya.
Menurut Kepala Desa Bulumargi, Ismail, warga Bulumargi banyak yang berwirausaha atau berjualan di Madura. Karena di Madura zona merah, mereka kemudian memutuskan pulang. ‘’Awalnya mereka hanya diminta isolasi mandiri di rumah. Karena jumlah warga yang pulang semakin banyak, akhirnya dilakukan swab antigen,’’ ungkapnya kemarin (13/6).
Hasilnya, ungkap dia, terdeteksi sebanyak 18 orang positif, satu orang diantaranya meninggal dunia. Mereka kemudian dibawa ke RS lapangan di Puskesmas Karangkembang Babat. ‘’Meninggalnya sudah Selasa lalu (8/6). Tracing dari tim kesehatan masih dilanjutkan. Saya mendengar sudah mulai sembuh yang di RS Karangkembang, tap warga tetap diminta isolasi mandiri,’’ jelasnya.
Menurut Ismail, selain tracing masih terus berlanjut, sosialisasi kepada warga untuk menaati protokol kesehatan (prokes) semakin diintensifkan. Bahkan tim kesehatan juga meminta warga harus isolasi di rumah. Tekait pembatasan kegiatan masyarakat, menurut Ismail, warganya sudah menyadari. Sedangkan terkait penyekatan, pihaknya belum bisa melakukan. Karena jarak antar dusun cukup jauh, sekitar 1 hingga 2 km. Kalau dilakukan penyekatan, dikhawatirkan berdampak terhadap perekonomian masyarakat.
‘’Kita tidak melakukan penyekatan, sebab desanya cukup luas dan penduduknya banyak. Sehingga kita ingatkan saja melalui siaran keliling,’’ terangnya.
Camat Babat, Mulkan mengatakan, update hingga Sabtu lalu (12/6), ada 61 warga yang ditracing. Hasilnya, 44 orang negatif antigen, 14 orang positif PCR (hasil keluar kemarin), dan tiga orang positif swab antigen, serta satu orang meninggal dunia. ‘’Pasien positif diisolasi di Puskesmas Karangkembang,’’ ungkapnya.
Dia melanjutkan, warga yang terpapar itu merupakan orang Bulumargi yang bekerja di Madura. Karena saat hari raya Idul Fitri tidak boleh mudik, mereka pulang paska lebaran atau minggu lalu. Jumlah warga Bulumargi yang bekerja di Madura sebanyak 148 Orang. Yang pulang gelombang pertama ada 46 Orang.
Mulkan melanjutkan, karena keluar Madura dilakukan penyeklatan ketat akibat adanya lonjakan kasus di sana, mereka nekat pulang melalui jalur bawah (laut). Kepulangan gelombang kedua sebanyak 18 orang. Menurut Mulkan, warga yang pulang tersebut kemudian di-swab test. Swab pertama sebanyak 24 orang, tujuh orang dinyatakan positif. Swab kedua 37 orang, ada delapan yang positif. Dan, terakhir empat orang di-swab, satu positif dan meninggal dunia. ‘’Yang diswab memang lebih banyak karena ada kontak erat juga,’’ ujarnya.
Sementara itu, menurut Plt Kepala Puskesmas Karangkembang, Ahmad Rizal, pada 10 Juni lalu ada masuk 14 warga Bulumargi positif PCR. Kemudian langsung diisolasi sambil di-foto rontgen dan tes laboratorium. ‘’Namun kemarin malam (Sabtu malam, Red) kondisinya membaik dan siap isolasi mandiri,’’ ungkapnya.
Kemudian kemarin sore (13/6), lanjut dia, ada rujukan tiga pasien dari klinik swasta. Dua orang foto rontgen-nya baik tapi positif covid. Sedangkan satu orang lagi drop dan positif covid. ‘’Ketiganya masih dirawat intensif,’’ ungkapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Lamongan, Taufik Hidayat menambahkan, pelaksanaan PPKM mikro terus bertambah setiap hari karena kenaikan kasus aktif di Lamongan. Data terakhir, ada 31 RT berstatus zona kuning, 4 RT status zona oranye, dan 1 zona merah. RT 19 RW 3 Desa Sidodowo Kecamatan Modo berstatus zona merah dengan jumlah kasus enam aktif. Kemudian untuk zona oranye ada empat desa, yakni Banyubang, Kawistolegi, Jangkungsumo, dan Sidomla ngean. ‘’Untuk yang Babat (Bulumargi) masih menunggu laporan dulu,’’ tukasnya.
Jangan Lewatkan berita lainnya hanya di Babatpost.com dengan cara Follow BabatPost di Google News
sumber : radarbojonegoro.jawapos.com