BabatPost.com – Program bayi tabung atau IVF adalah salah satu program hamil andalan bagi sebagian besar pasutri yang sulit hamil. Pasalnya, tingkat keberhasilan bayi tabung bisa mencapai 45 sampai 60 persen untuk pasutri sampai bisa hamil. Meski begitu, tidak semua pasutri boleh menjalani proses bayi tabung begitu saja, lho. Lantas, apa saja syarat-syarat bayi tabung itu? Yuk, cari tahu lewat ulasan berikut ini.
Syarat-syarat bayi tabung yang harus dipenuhi oleh pasutri
Semua orang sebetulnya bisa menjalani proses bayi tabung. Pasalnya, program bayi tabung bertujuan untukmeningkatkan peluang kehamilan, terlebih bagi para pasutri yang cenderung sulit hamil.
Kandidat terbaik untuk program bayi tabung adalah semua pasutri yang ingin punya anak tapi memiliki waktu yang cukup terbatas.
Misalnya saja, usia ibu sudah cukup tua sehingga ingin mengurangi risiko kehamilan yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan janinnya kelak.
Agar program bayi tabung bisa berjalan dengan lancar dan membuahkan hasil yang maksimal, ada beberapa syarat bayi tabung yang harus Anda penuhi. Syarat-syarat bayi tabung adalah sebagai berikut:
1. Usia
Sebetulnya, usia bukan termasuk syarat bayi tabung yang utama. Berapapun usia Anda saat ini, sah-sah saja untuk ikut program bayi tabung.
Meski begitu, usia dapat memengaruhi peluang kehamilan pada wanita. Wanita usia 30 tahun ke bawah cenderung memiliki peluang kehamilan yang lebih tinggi, yaitu sebesar 60 persen.
Sementara bagi wanita yang usianya di atas 40 tahun, peluang kehamilan ini akan menurun, menjadi dibawah 45 persen.
Biasanya, wanita usia 40 tahun ke atas membutuhkan dua sampai tiga siklus agar program bayi tabungnya sampai berhasil hamil.
2. Pemeriksaan dasar
Sebelum mulai bayi tabung, ada sejumlah pemeriksaan dasar yang harus dilakukan oleh pasutri. Hal ini bertujuan untuk melihat penyebab sulit hamil dan menentukan solusinya.
Pemeriksaan pada pria
Pihak suami wajib menjalani tes darah dan pemeriksaan sperma terlebih dahulu sebelum menjalani proses bayi tabung.
Tes darah ini dilakukan untuk mendeteksi adanya kemungkinan infeksi menular seksual (IMS) pada pria yang bisa menghambat bayi tabung.
Pemeriksaan sperma pada pria dilakukan untuk menilai parameter sperma itu sendiri. Meski demikian, program bayi tabung sebenarnya tidak membutuhkan sperma yang berkualitas prima.
Pasalnya, program bayi tabung tidak membutuhkan banyak sperma untuk bisa menghasilkan kehamilan.
Bahkan, pria yang mengalami azoospermia (sperma kosong) saja tetap bisa memungkinkan untuk mengikuti proses bayi tabung.
Hal ini dilakukan dengan cara aspirasi sperma, yaitu mengambil sel sperma secara langsung dari testis untuk program bayi tabung.
Pemeriksaan pada wanita
USG merupakan syarat bayi tabung yang harus dilakukan oleh wanita. Tujuan USG ini adalah untuk melihat kemungkinan adanya kelainan pada organ kandungan, baik pada rahim, ovarium (indung telur), tuba falopii (saluran telur), atau organ reproduksi lainnya.
Bila ditemukan adanya kista cokelat (endometriosis), pembengkakan saluran telur, atau polip di dalam rahim, maka semua ini harus diatasi terlebih dahulu sebelum menjalani proses bayi tabung.
Jika ditemukan adanya miom atau kista cokelat yang besarnya lebih dari 4 sentimeter dan mengganggu rongga rahim, maka miom ini harus diangkat terlebih dahulu supaya nantinya embrio dari bayi tabung dapat menempel pada rahim secara optimal.
Selain pemeriksaan USG, wanita juga perlu melakukan pemeriksaan hormonal dan pemeriksaan darah, sama seperti yang dilakukan pada pria. Hal ini bertujuan untuk melihat kemungkinan adanya infeksi menular seksual yang dapat mengganggu proses bayi tabung.
3. Pemeriksaan tiroid
Sebetulnya, pemeriksaan tiroid bukan syarat bayi tabung yang wajib dilakukan oleh semua pasutri. Akan tetapi, pemeriksaan tiroid ini dapat dilakukan pada pasutri yang memiliki keluhan yang berhubungan dengan kelenjar tiroidnya.
Misalnya saja, ibu mengalami menstruasi yang tidak teratur tapi ternyata bukan disebabkan oleh gejala PCOS.
Selain itu, bisa juga karena ibu tiba-tiba mengalami gemetaran dan kedinginan tanpa sebab. Bila demikian, barulah diperlukan pemeriksaan tiroid untuk mengetahui penyebab pastinya.
4. Berhenti merokok
Salah satu syarat bayi tabung yang harus dipenuhi oleh para pasutri adalah berhenti merokok. Ya, bagi Anda yang terbiasa merokok, ada baiknya segera hentikan kebiasaan ini kalau memang ingin segera punya anak melalui program bayi tabung.
Ini karena rokok dapat menurunkan peluang kehamilan Anda dan pasangan. Selain itu, kebiasaan merokok juga dapat menghambat proses bayi tabung yang akan Anda jalani nanti.
5. Makan makanan yang bergizi seimbang
Berbicara soal makanan sehat, hal ini tentu menjadi salah satu syarat bayi tabung yang utama. Pasalnya, makanan bergizi seimbang dapat membuat tubuh pasutri menjadi sehat, sehingga Anda akan lebih siap secara fisik untuk bisa hamil dan memiliki anak.
Anda mungkin sering mendengar bahwa terdapat makanan atau obat tertentu yang dapat meningkatkan peluang kehamilan. Misalnya, pria harus makan tauge dan wanita harus rajin makan madu supaya bisa cepat hamil.
Perlu dicatat bahwa tidak ada makanan atau obat tertentu yang dapat meningkatkan peluang kehamilan.
Membatasi makanan jenis tertentu justru dapat menghambat peluang kehamilan itu sendiri. Contohnya makanan manis seperti es krim, madu, dan cokelat justru berpotensi merusak kesuburan pria maupun wanita.
Jadi, yang terpenting adalah pastikan Anda dan pasangan mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang. Hal ini memang tidak akan meningkatkan peluang terjadinya kehamilan, akan tetapi jelas membuat tubuh Anda jadi lebih sehat.
Jika tubuh Anda dan pasangan dalam kondisi yang optimal dan sehat, maka secara otomatis organ reproduksinya pun juga akan sehat. Alhasil, program bayi tabung Anda dapat berjalan lancar dan segera mewujudkan harapan Anda berdua untuk punya momongan.