BabatPost.com – Perumda BPR Bank Daerah Lamongan tetap survive di masa pandemi Covid-19. Produk simpanan dan pinjaman bank yang dikenal dengan sebutan Bank Daerah Lamongan (BDL) itu tetap menarik minat masyarakat Kota Soto ini dan sekitarnya. Apalagi, pegawai BDL kerap turun ke lapangan.
Bukan hanya mendatangi masyarakat umum untuk memberikan edukasi, menjelaskan program promosi yang sedang berjalan, hingga tata cara menjadi nasabah bank dan fasilitas pelayanan yang didapatkan. Lembaga dan ormas, serta takmir masjid ikut digandeng untuk menyelaraskan program yang bisa dijalankan bersama.
Direktur Operasional dan Bisnis BDL Dedy Rachmadi Wibowo mengatakan, bank memiliki fungsi intermediate. Yakni, menggali dana dari masyarakat, kemudian disalurkan kembali kepada pelaku usaha untuk mendorong sektor ekonomi. ‘’Kami manajemen BDL bukan hanya menghimpun dana, tapi juga menyalurkan kembali ke masyarakat yang membutuhkan dalam bentuk pinjaman. Terutama untuk pengembangan usaha atau UMKM,’’ terang Dedy.
Dia menjelaskan, di masa pandemi ini, BDL terus berkomitmen mendorong pertumbuhan UMKM yang ada di Lamongan. Baik secara mandiri dilakukan manajemen BDL, maupun berkerja sama dengan dinas terkait. Salah satunya, ikut membantu permodalan UMKM binaan dinas perindustrian dan perdagangan.
‘’Dari data yang diperoleh tersebut, kemudian dilakukan analisa. Sehingga diperoleh data UMKM yang ada di Lamongan, yang saat ini berdampak covid 19 maupun yang perlu tambahan modal untuk memutar usahanya agar berjalan lagi,” jelas Dedy.
BDL secara aktif berperan dalam setiap even yang diselenggarahkan Pemkab Lamongan. Bank beralamat di Jalan Panglima Sudirman Lamongan itu menyediakan prasarana untuk promosi produk-produk yang dihasilkan UMKM di Kabupaten Lamongan. Sinergi dengan program Pemkab Lamongan itu menunjukkan komitmen BDL dalam mendukung kemajuan dan pertumbuhan pelaku usaha di Lamongan.
Sejumlah kebijakan strategis diambil bank yang mempunyai jaringan luas, kantor kas di setiap kecamatan tersebut. Di antaranya, menurunkan suku bunga kredit UMKM. Kredit crash program diluncurkan dengan perlakuan khusus. Fasilitas kredit diberikan secara bulanan dan musiman sesuai kemampuan kondisi cash flow usaha.
Selain itu, BDL melakukan relaksasi kredit UMKM. Ada program restrukturisasi kredit bagi nasabah UMKM yang terdampak Covid-19. Keringanannya, fasilitas penurunan suku bunga, penyesuaian jangka waktu dan penundaan pembayaran angsuran pokok sesuai dengan ketentuan yang telah diatur POJK. BDL selalu memonitor dan melakukan pembinaan nasabah/debitur UMKM yang terdampak maupun tidak terdampak Covid-19 secara berkala.
Sementara itu, Kabag Perencanaan dan Litbang BDL, Lasim, menjelaskan, lebih dari 100 UMKM yang menjadi binaan BDL. Baik itu UMKM kecil dan mikro, maupun menengah. UMKM – UMKM itu sampai saat ini masih eksis Bahkan, sekitar 85 persen dari UMKM itu mengalami pertumbuhan dengan ditandai peningkatan omzet maupun modal.
Mereka juga ditingkatkan wawasannya tentang pentingnya digitalisasi dalam berwirausaha untuk memasarkan produk yang dihasilkan. “Kami manajemen BDL bertekad meningkatkan jumlah usaha UMKM baru yang ada di Kabupaten Lamongan. Dengan memberikan wawasan tentang berwirausaha yang profesional, pentingnya teknologi informasi dalam menunjang pemasaran di era milenial. Sehingga akan menghasilkan UMKM yang sehat dan berdaya saing kuat,” jelasnya.
sumber : https://radarbojonegoro.jawapos.com/read/2021/05/27/263985/bank-daerah-lamongan-ikut-dorong-tumbuhnya-umkm-di-lamongan