Fakta Fakta Tentang Bondan Winarno Yang Perlu Anda Ketahui

bondan winarno meninggal

Babatpost.com – Presenter Kuliner terkenal dan senior Bondan Winarno dikabarkan meninggal dunia pagi ini 29/11. Bondan Lahir Di Surabaya pada tanggal 29 April 1950 Silam, beliau meninggal pada usia 67 tahun.

Sebelum dikenal sebagai presenter kuliner, Bondan mengawali kariernya sebagai seorang penulis dan wartawan Indonesia dengan berbagai kebisaan.

Dia memelopori dan menjadi ketua Jalansutra, suatu komunitas wisata boga yang cukup terkenal di Indonesia. Baru setelahnya, dia juga menjadi presenter dalam acara kuliner di Trans TV yaitu Wisata Kuliner.

Acara yang kemudian membuat Bondan terkenal dengan ungkapannya yaitu “Pokoe Maknyus’.

Berikut ini beberapa fakta tentang Pak Bondan yang dirangkum dari Wikipedia Indonesia.

1. Seorang penulis dan wartawan Indonesia
Bondan Winarno merupakan orang yang serba bisa.

Ia juga memelopori dan menjadi ketua Jalansutra, suatu komunitas wisata boga yang sungguh terkenal di Indonesia.

Berita Terkait :  Suami Terharu Melihat Tya Ariestya Kini Berhijab

Sempat bertugas sebagai wartawan ke aneka negeri, antara lain ke Kenya, Afrika.

Sebagian pengalamannya dari negeri tersebut ia tuangkan menjadi cerpen berjudul Gazelle, yang lalu memenangkan hadiah pertama lomba penulisan cerpen majalah Femina pada tahun 1984.

Menulis telah nyaris merupakan norma bagi Bondan.

Ia pun bisa menulis di mana saja, di pesawat udara, di mobil, atau bahkan di toilet.

Hasil tulisannya dimuat aneka penerbitan, contohnya Kompas, Sinar Harapan, dan Tempo.

Selama ini, dunia yang juga ia tekuni

2. Dikenal dengan ungkapan ‘Pokoe Maknyus’
Ia juga menjadi presenter dalam acara kuliner di Trans Televisi, yakni Wisata Kuliner.

Ia terkenal dengan ungkapannya yakni “Pokoe maknyus!”, ungkapan ini sering diparodikan dalam suatu kondisi yang nyaman, enak dan lainnya.

Berita Terkait :  Foto Romantis Bermunculan, Benarkah G-Dragon dan Nana Komatsu Pacaran?

Selain itu, Dia juga mendirikan Kopitiam Oey.

3. Aktif di kegiatan Pramuka dan Aeromodelling
Saat Bondan masih anggota Pramuka dulu, lelaki berkulit cokelat ini aktif dalam aeromodelling.

bondan winarno meninggal dunia

Aeromodelling adalah suatu kegiatan yang mempergunakan sarana miniatur atau model kapal terbang untuk tujuan rekreasi, edukasi dan olahraga.

Saat sudah berkeluarga, dia ikut terjun payung dan menjadi anggota Jakarta Flying Club.

4. Sempat bercita-cita menjadi penerbang

Hasil gambar untuk Bondan Winarno

Bondan juga bercita-cita menjadi penerbang, selain guru dan wartawan.

Ibunya ingin Bondan menjadi dokter, atau insinyur.

Di Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur, Universitas Diponegoro, Semarang, tetapi belum sempat usai, Bondan telah menjadi fotografer Puspen Hankam di Jakarta hingga tahun 1970.

Setelah tersebut, ia berpindah-pindah kerja, tetapi tetap tidak lepas dari lingkup komunikasi massa.

Berita Terkait :  Wow, pasangan artis Stefan William dan Natasha Wilona sudah putus

5. Dari menjadi penulis hingga menjabat sebagai Presiden disebuah perusahaan
Sejak 1960 (umur 9–10 tahun), Bondan menjadi penulis lepas.

Dia menulis di berbagai penerbitan seperti Kompas, Sinar Harapan, Bunyi Pembaruan, Tempo, Mutiara, Asian Wall Street Journal, dan lain-lain.

Pada 1984-1987 dia menjadi redaktur kepala majalah SWA.

Pada 1987-1994 dia beralih menjadi pengusaha dan menjabat sebagai Presiden Ocean Beauty International, satu perusahaan makanan laut yang berbasis di Seattle Washington, Amerika Serikat.

Antara 1998-1999 dia menjadi konsultan untuk Bank Dunia di Jakarta, dan sesudah tersebut, hingga 2000 dia menjadi direktur eksekutif dari satu organisasi pelestarian lingkungan.

Pada 2001-2003 dia menjadi pemimpin redaksi harian Bunyi Pembaruan.

Baca juga :

Bondan Winarno, Pakar Kuliner Indonesia Meninggal Dunia Pagi Ini

Related posts