Babatpost.com – Para Fans JKT48 mungkin sedang mendapatkan cobaan berat setelah Nabila Ayu menyatakan pengunduran diri kali ini gilira Melody yang menyatakan bahwa dirinya lulus dari grup tersebut.
Keputusan tak terduga Melody itu disampaikan pada penghujung acara ‘JKT48 Request Hour Setlist Best 30 2017’ yang digelar di Balai Sarbini, Jakarta Selatan.
“Keputusan ini sebenarnya sudah terpikir dari dua atau tiga tahun lalu. Tapi, aku berpikir lagi, mungkin keinginan itu hanya keegoisan semata, keegoisan atas diri aku sendiri,” ucap Melody yang sesekali membuat jeda demi menahan tangisnya.
“Aku harap kali ini waktu yang tepat untuk aku memutuskan ini. Aku tahu, aku banyak kekurangan di sini, aku enggak sempurna, tapi aku berusaha menjalankan apa yang aku ingin dan kalian ingin. Untuk aku, untuk kalian, untuk JKT 48, untuk adik-adik aku di sini semuanya,” lanjutnya sembari terisak.
Mendengar Melody bicara demikian, member JKT48 lainnya sontak tampak bersedih. Sebagian besar dari mereka tak kuasa menahan tumpahan air mata. Bahkan, beberapa di antaranya saling berpelukan sambil menangis.
Melody sejenak menghela napas dan menguatkan hati sebelum berkata, “Jadi, dengan ini, aku Melody dari tim J dan tim T…” ucapan Melody tersebut mulai menuai suara riuh para penggemar JKT48.
“…sekaligus GM Theater, memutuskan untuk lulus dari JKT 48,” lanjut Melody yang disambut dengan teriakan riuh nan heboh para penggemar yang hadir.
“Nanti, last show aku akan diadakan saat ulang tahun aku, 24 maret 2018. Aku harap kalian bisa hadir, ya. Dengan ini, aku harap selalu bantuan dan dukungannya untuk aku dan terlebih lagi untuk JKT 48. Makasih,” tambah Melody.
Setelah itu, Frieska Anastasia Laksani, member JKT48 sekaligus adik kandung Melody pun turut mencurahkan kesedihannya.
“Kak Mel pernah bilang, ‘Aku enggak muda lagi, aku enggak muda lagi. Aku juga pengin menggapai mimpi yang lain, aku juga punya cita-cita yang lain.’ Tapi, aku enggak pernah siap kalau aku harus ditinggalin sendirian gitu,” ucap Frieska.
Perempuan berusia 21 tahun ini membeberkan pula beban berat yang diemban sang kakak, terutama selama menjadi General Manager Theater JKT48.
“Aku juga tahu, empat tahun jadi center, jadi GM, kerjaan berat. Dalam pekerjaan, kami profesional dan aku bukan adik kandungnya. Tapi, kalau misalnya sampai rumah, semuanya kayak diluapkan ke aku.
Aku tahu banget beban dia kayak gimana, nangis sampai kayak gimana. Ya sudah, aku cuma bisa dengarin doang,” tutur Frieska.
“Kalau misalnya dengan ini dia bisa bahagia, ya sudah, tolong dukung, ya. Di sini dia juga bahagia, tapi aku pengin dia cari kebahagiaan yang lain juga di luar sana karena masih banyak. Kan sudah tua juga, tapi sedih…” lanjutnya.
Ditemui usai JKT48 Request Hour Setlist Best 30 2017′, Melody membeberkan alasan di balik keputusannya untuk lulus.
“Aku tuh sudah merasa cukup di sini. Banyak mimpi-mimpi aku yang sudah tercapai. Aku sudah jadi center, jadi wajah JKT48 tuh kurang-lebih empat tahun, aku selalu di depan, di tengah, nomor satu, tapi aku merasa yang lain bisa dong kayak aku, bahkan lebih. Mungkin, ini cukup bagi aku,” aku Melody sembari tersenyum.
Kerap tampil di depan layar, rupanya tidak selamanya membuat Melody merasa nyaman. Ia pun mengungkapkan keinginan bekerja di balik layar untuk JKT48. Apalagi saat ini usia Melody sudah mencapai seperempat abad.
“Aku juga ‘kan umurnya sudah 25 tahun juga, kayak ngerasa aku paling tua di sini. Sebenarnya aku enggak apa-apa, happy-happy aja, tapi aku pengin coba, ‘Jadi orang di balik layar tuh seperti apa, sih?’ Siapa tahu, kalau ada kesempatan, aku bisa bergabung jadi JKT48 Operation Team atau support JKT48 dari belakang,” paparnya.
Seperti yang telah diungkapkannya di panggung, keinginan untuk lulus sesungguhnya telah terlintas di benak Melody sejak dua atau tiga tahun belakangan. Setelah melalui pertimbangan panjang, Melody menganggap inilah saatnya bagi ia untuk benar-benar melakukan itu.
“Kalau misal menunggu lebih lama lagi atau gimana, kayaknya enggak akan ketemu-ketemu timing yang pas. Lagipula, menurut aku, setiap masalah atau rezeki enggak bisa diukur. Jadi, kapan pun, Inshaallah tepat sih, dan menurut aku sekarang sudah tepat,” ujarnya.