Babatpost.com – Pria berinisial WT yang juga merupakan pegawai di Hotel Alexis ini mengalami keputus asaan setelah hotel Alexis resmi tidak beroperasi. WT tengah duduk di warung dekat Hotel Alexis.
Ia yang mengenakan kardigan ungu, kaos putih, dengan celana panjang biru, merenung memikirkan nasib ke depan.
“Pusing mas, anak dua. Satu SMA kelas 3, yang satu kelas 3 SD,” ujarnya, Rabu (1/11/2017).
Semenjak 2012 kemudian, wT mengadu takdir ke ibu kota dari Bogor
Dia bekerja sebagai pembersih kamar bertahun-tahun di Hotel Alexis. Kerja sehari dengan rentang waktu 8 jam.
Menurutnya, ada sekitar 600 pegawai lain yang bekerja di hotel yang berlokasi di Jalan R.E Martadinata 1, Ancol, Jakarta Utara, tersebut.
Kasihan Wanita Sukabumi Ini Dipaksa Layani Tamu Di Alexis, Ini Ceritanya
Nasib para pegawai lain dipikirkan wT meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk.
“Ya, kan’ tandasnya bersedia menyediakan lapangan tugas, jika ini sih, memutus lapangan tugas namanya,” ujarnya.
WT mengaku 2 hari sudah tak bekerja.
Sesudah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu pada dua puluh tujuh Oktober 2017 menolak permohonan tanda daftar usaha pariwisata Hotel Alexis dan Griya Pijat Alexis.
“Iya sudah dua hari ini, saya tidak kerja mas. Tidak tahu takdir saya saat ini ini. Jika pegawai sudah tidak kerja lagi, tak ada juga pesangon apapun dari hotel
WT mempunyai rencana akan kembali ke kampung asalnya di Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (5/11/2017).
WT menaruh harapan kepada Pemerintah DKI Jakarta, untuk perhatikan takdir para staf di Hotel Alexis tersebut.
Anies Katakan Gak Ingin Uang Haram Dari Alexis
“Perhatikan karyawan yang kerja sudah lama lah mas pemerintah. Tolong dibantu kasih jalan keluar, ini ada sekitar enam ratus orang karyawan yang saya tahu kerja disini,” ujar WT.
WT mengelak saat ditanya mengenai lantai 7 Hotel Alexis, yang diduga menjadi tempat prostitusi.
“Tidak betul tersebut,” ujarnya.