BABAT POST – Konflik yang sudah berlangsung puluhan tahun antara palestina dan Israel nampaknya kembali memanas dan bisa di bilang belum reda ketegangan yang dipicu oleh pemasangan alat pendeteksi logam, otoritas keamanan Israel memasang kamera keamanan atau CCTV di pintu masuk kompleks Masjid Al-Aqsa, Yerusalem Timur. Pemasangan kamera keamanan ini semakin membuat geram warga Palestina.
Seperti dilansir media Israel, Haaretz, Senin (24/7/2017), pemasangan kamera CCTV ini dilakukan sejak Minggu (23/7) pagi waktu setempat. Kamera CCTV dipasang tepatnya di Lions’ Gate, yang merupakan pintu masuk utama kompleks Masjid Al-Aqsa.
Di lokasi yang sama, sebelumnya telah dipasang alat pendeteksi logam atau metal detector. Alat itu dipasang sejak pekan lalu, setelah dua polisi Israel tewas ditembak tiga pria bersenjata di dekat kompleks tersebut. Tiga pria Palestina yang mendalangi aksi itu telah ditembak mati.
Sejumlah pejabat keamanan Israel menekankan, kamera-kamera CCTV itu bertujuan untuk melengkapi alat pendeteksi logam yang telah dipasang sebelumnya, bukan untuk menggantikannya. Israel menolak seruan banyak pihak untuk memindahkan alat pendeteksi logam.
“Tujuan strategis kami adalah mencegah intifada (perlawanan) ketiga. Jika ada cara alternatif untuk memastikan senjata tidak akan diselundupkan ke dalam Temple Mount, yang lebih tidak mencolok dari pendeteksi logam di pintu masuk, kami akan mempertimbangkannya,” ucap pejabat keamanan Israel itu, merujuk pada sebutan warga Yahudi untuk kompleks Haram al-Sharif, yang menjadi lokasi Masjid Al-Aqsa.
Pemasangan kamera CCTV ini langsung mendapat penolakan warga Palestina. Salah satu warga Palestina, Hussein Da’na (76), yang setiap pagi beribadah di Masjid Al-Aqsa menyebut pemasangan CCTV akan merugikan warga Palestina ke depannya.
“Kamera-kamera ini dipasang untuk mengidentifikasi wajah orang-orang yang dilarang masuk ke Masjid Al-Aqsa. Kami salat setiap subuh di sini dan polisi menyerang kami. Saya berniat untuk tetap salat di sini hingga Israel memindahkan semua kamera yang baru dipasang,” tutur Da’na seperti dilansir Al-Jazeera, merujuk pada pemasangan alat pendeteksi logam dan kamera CCTV.
Pemasangan pendeteksi logam dan kamera CCTV di gerbang masuk kompleks Al-Aqsa dianggap oleh warga Palestina sebagai upaya Israel untuk memperluas kendali atas tempat suci itu.
Selain memasang CCTV, otoritas Israel juga membatasi pergerakan wartawan di sekitar gerbang Lions’ Gate. Wartawan dilarang masuk ke area yang terbuka untuk umum, di sebelah pintu masuk, termasuk area yang baru dipasangi CCTV. Wartawan diminta mundur hingga ke Mota Gur Way, yang berjarak 500 meter dari pintu masuk kompleks Al-Aqsa. Sedangkan warga sipil yang bukan wartawan memiliki akses penuh ke area itu.