BABAT POST – CEO Lenovo yang mengatakan bahwa dirinya rela mempertaruhkan jabatannya jika penjualan smartphone Lenovo melempem di pasaran. Memang sungguh mengejutkan pernyataan dari Yang Yuangqing (CEO Lenovo) yang disampaikannya di sela-sela sesi wawancara di Tech World yang berlangsung di Cina minggu ini. Yang Yuanqing meminta kesabaran semua pihak disaat ini, saat ia berusaha membuat Lenovo tumbuh kembali, dan kembali merebut eksistensinya di pasar global.
Perlu Anda ketahui, Lenovosaat ini merupakan pembuat PC terbesar di dunia dan juga ingin menjadi salah satu pembuat smartphone terbesar. Hal initerbukti dengan akuisisiMotorola yang belum lama ini diwujudkan.Tapi Yuanqing menyatakan secara terbuka kepada publik bahwa jika dia tidak mampu mencapai sasaran penjualan, dia akan mengundurkan diri sebagai CEO Lenovo. Itu pernyataan yang cukup meyakinkan dan bahkan dinilai sangat berani, terutama di depan umum.
Yuanqing memiliki rencana besar untuk Lenovo ke depannya, dia ingin menginvestasikan sekitar USD$ 1 miliar untuk pengembangan teknologi AI (artificial intelligence), dan bersaing dengan Alibaba dan Tencent dalam pengembangan teknologi tersebut. Tapi untuk saat ini, beliauberencana untuk secara drastis memperbaiki penjualan e-commerce-nya, dan menancapkan target untuk menghasilkan 80 miliar Yuan atau sekitar USD$ 12 miliar pendapatan tahunan dalam tiga tahun ke depan. Jelas, nominal target ini sangat tinggi.
Lenovo ingin mencapai angka target ini salah satunya melalui penjualan online via JD.com yang merupakan peritel online yang Lenovo gunakan untuk menjual produknya – serta sejumlah produsen China lainnya.
Lenovo tampaknya terus berambisi untuk bertransformasi menjadi perusahaan besar. Perusahaan hanya mulai benar-benar tumbuh setelah mengambil bisnis server low-end IBM pada tahun 2005, kemudian beralih ke bisnis ThinkPad dan Motorola di tahun 2014.
Setiap akuisisi yang dilakukannyatelah membantu Lenovo untuk terus tumbuh di setiap bisnis. Dari server, ke PC dan sekarang masuk ke dunia smartphone.Lenovo sudah memiliki pijakan di bisnis smartphone, meski Lenovo memiliki beban besar untuk tetap mampu mengibarkan merek Motorola.