BABAT POST – Canon bisa dikatakan sebagai raja pasar kamera digital yang ada di Indonesia, meski demikian pihak manajemen merasa kalau banyaknya Smartphone dengan kamera mumpuni ganggu penjualan kamera digital.
Tidak hanya menjadi fitur wajib, seiring perkembangan kamera di smartphone juga semakin canggih. Nah, seiring kian canggihnya fitur kamera di smartphone untuk urusan jeprat-jepret momen banyak orang yang lebih memilih menggunakan piranti ini. Hal ini tentu saja sedikit menggerus segmen lain, yakni kamera digital.
Merry Harun, selaku Canon Division Director, PT Datascrip, tidak menampik ketika ditanya apakah semakin canggihnya fitur kamera di smartphone mengganggu penjualan kamera digital.
“Sebetulnya sih mengganggu, tetapi kita jadinya complimentary (saling melengkapi),” kata Merry di sela-sela acara peluncuran Canon PowerShot SX730 HS di Jakarta hari ini (20/7).
Meski keberadaan fitur kamera yang kian canggih di smartphone diakui telah mengusik penjualan kamera, namun Merry mengungkapkan bahwa sejatinya ada beberapa fitur kamera (digital) yang tidak dimiliki oleh smartphone. Sehingga dari sisi penggunaan, misalnya, kamera digital tetap diperlukan, seperti untuk dokumentasi.
“Oleh karena itu, sebenarnya kita lebih kepada dokumentasi. Jadi, kalau untuk dokumentasi biasanya orang lebih mau menggunakan kamera digital. Karena kemudahan untuk disimpan di memory card, di smartphone kan tidak semua ada tambahan memori card, sedangkan di kamera digital kebanyakan mereka pakai memory card kemudian bisa disimpan di hard disk, CD, dan hal lainnya,” ungkap Merry.
Adapun kamera di smartphone, menurut Merry lebih nyaman digunakan untuk spontanitas. Hal itu lantaran biasanya ke mana-mana biasanya orang membawa smartphone, bukan kamera.
“Jadi, (kamera di smartphone) kebanyakan digunakan untuk foto-foto spontanitas,” singkatnya.