Berita Hoax di Internet, Picu Radikalisme dan Pornografi

BABAT POST – Kecenderungan pelaku terorisme saat ini mulai bertindak sendiri atau disebut lone wolf. Salah satu faktor penyebabnya adalah karena terpapar teknologi.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai terlalu banyak ‘sampah’ di internet saat ini yang kemudian memicu radikalisme, terorisme, dan pornografi.

“Jadi itu pengaruh teknologi. Yang radikal itu tak hanya orang yang mencuci otak. Teknologi juga itu membuat menyebabkan orang radikal. Itu tandanya lone wolf itu. Karena yang mengajarkan itu bukan orang. Mereka membaca, di internet dan sebagainya,” kata JK di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (4/7/2017).

Berita Terkait :  Jaksa Penuntut Umum bakal kembali hadirkan saksi ahli, dalam sidang tuntutan Jessica Kumala Wongso

Penyerangan terbaru di masjid Falatehan Jakarta Selatan membuktikan bahwa Indonesia, khususnya masyarakat telah menjadi korban. Menurutnya, pihak keamanan terus bertindak cepat untuk memerangi terorisme di masyarakat.

“Kalau polisi tak bertindak akan jauh lebih banyak lagi terjadi,” kata JK.

Di dunia teknologi, khususnya internet, paham radikalisme telah meluas, termasuk pornografi. JK menyebut banyak sampah yang keluar masuk di dalam Internet.

Oleh karenanya, lanjut JK, pemerintah telah menugaskan Menkominfo untuk memblokir akses-akses yang merujuk pada ajaran-ajaran radikalisme dan pornografi.

Berita Terkait :  KSP sebut birokrasi dan politik tidak boleh hambat repatriasi HAM

“Tapi karena miliaran data disitu jadi tidak semua, bisa diblokir. Miliaran data yang ada di internet itu,” pungkas JK.

Related posts