Cerita Sri Mulyani Membeli Jam Tangan Seharga US$ 35

BABAT POST – Sri Mulyani Indrawati. Dia merupakan salah satu menteri kabinet kerja yang mungkin paling fashionable. Meski hanya menggunakan batik, namun gayanya seolah memalingkan setiap mata yang melihatnya.

Namun di balik tampilannya yang menarik mata, anak ke-7 dari 10 saudara ini menggunakan jam tangan yang berbeda dengan yang dipakai pejabat kebanyakan.

Read More

Jam tangan yang dipakainya ini adalah jam tangan sport yang dibelinya pada saat mengantar anaknya mendaftar salah satu kampus di Amerika Serikat (AS). Dia memastikan, harga jam yang digunakannya murah, memiliki beberapa ragam fitur, dan yang penting anti air.

“Kenapa pada nanya ini, ini lihat jam ini judulnya Timex, ini ini water resistant, dan cuma US$ 35, saya beli di AS waktu nengokin anak saya di kampus,” kata Sri Mulyani di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin malam (20/6/2017).

Sri Mulyani membeli jam dengan model pria ini bersama suaminya di salah satu supermarket di AS. “Karena mereka sibuk mendaftar, kita orang tua sama suami enggak ada kerjaan, wah ada ada supermarket, wah saya mau lihat-lihat ada jam dan ada 2 timernya,” ungkap dia.

Alasannya untuk membeli jam itu pun terbilang unik, jam tangan yang dibelinya itu bisa memantau langsung waktu di dua tempat sekaligus.

“Karena waktu di AS kan saya sering travel, jadi ini jam Indonesia atau yang satu jam Amerika jadi saya tahu, jadi kalau saya traveling ada jam Washington di mana suami saya dan jam tujuan saya, dan murah, dan bisa menyala tuh, dan ini water resistant jadi waktu saya yoga dan lari tidak apa-apa kena keringat,” tegas dia.

Dia melanjutkan, karena jam tangan ini murah, jadi tidak ada beban bila ketinggalan. Pada saat membeli jam tangan tersebut Sri Mulyani menjabat sebagai Direktur World Bank, dia sempat mendapat teguran dari anaknya.

“Kalau 35 dolar anak saya yang marah-marahin saya karena dia bilang “mama kalau menjadi managing director-nya World Bank itu your salary level tidak membolehkan mama membeli barang yang terlalu rendah, karena nanti itu mengganggu segmentasi, tapi enggak apa-apakan bagus, sampai sekarang masih jalan,” kata dia sambil menunjuk jam tangannya.

Dia menganggap, jam tangan yang harganya mahal dan murah memiliki manfaat yang sama. Selain jam tangan, Sri Mulyani juga paling sering menggunakan batik-batik dengan model yang baik.

Mayoritas baju batik yang dikenakannya sekarang ini berasal dari butik kaka iparnya. Dia mengaku, hingga saat ini tidak ada sosok model yang menjadi kiblat gaya berpakaiannya. Meski sudah banyak tawaran dari beberapa desainer yang ingin membuatkan baju untuk dirinya.

“Enggak, saya sendiri saja, enggak ada, tapi kalau desainer itu kadang-kadang suka menelepon, seperti Edo Hutabarat itu, terus Didit Maulana “uh saya kepingin buatin buat ibu” terus segala macam, terus saya bilang kalau mau bikinin boleh tapi gaji menteri keuangan tidak cukup untuk beli bajunya,” kata dia.

Meski dianggap fashionable, Sri Mulyani mengaku pakaiannya yang dia pakai sehari-hari sama seperti masyarakat kebanyakan.

“Kaka ipar saya kan punya butik sendiri juga, dia juga suka bikinin saya, kaka ipar saya, batik saya itu mayoritas dari dia, jadi kalau saya bilang “aku ingin dibikinin yang warna merah, terus dia mulai mikir ooo kayaknya seperti ini,” tutup dia.

Related posts