YouTube Siap Hambat Gerak Teroris

BABAT POST – Mudahnya penyebaran video melalui Youtube memberikan kesempatan bagi para teroris untuk menyebarkan faham radikalnya. Alphabet selaku induk perusahaan pun memutuskan mengimplementasikan langkah yang lebih keras untuk mengidentifikasi dan menghapus konten bernada terorisme di YouTube.

Software yang lebih pintar akan melacak material yang dinilai bertema radikal, demikian juga sumber daya manusia akan dikerahkan untuk menangkalnya dengan lebih cepat. Alphabet menyatakan sudah waktunya langkah lebih keras dilakukan.

Read More

“Kami dan yang lain memang sudah bekerja selama bertahun-tahun untuk mengidentifikasi dan menghapus konten yang melanggar aturan kami, kebenaran yang tidak nyaman adalah kami sebagai industri harus mengakui bahwa banyak yang masih perlu dilakukan,” sebut General Counsel Google, Kent Walker yang dikutip detikINET dari Reuters, Senin (19/6/2017).

Langkah lain yang akan dilakukan adalah mengembangkan kerja sama lebih erat dengan kelompok anti teroris untuk membantu mengenali konten yang mungkin dipakai untuk merekrut teroris.

Kemudian jika ada tanda-tanda seseorang akan direkrut oleh ISIS misalnya, YouTube melalui iklan akan menghantarkan mereka ke video anti teroris. Sehingga diharapkan mereka bakal berubah pikiran.

Sebelumnya, Facebook juga melanjutkan kampanyenya soal penanganan terorisme di jejaring media sosial miliknya itu. Dalam postingan blognya yang berjudul ‘Kami ingin membuat Facebook jadi tempat yang tak bersahabat untuk teroris’, Facebook mengaku sudah menghapus banyak akun dengan aktivitas terkait terorisme.

Selain itu mereka akan menggunakan kecerdasan buatan untuk menemukan akun-akun lain yang mengancam. “Kami saat ini berfokus menggunakan teknologi yang paling canggih untuk memerangi konten teroris soal ISIS, Al Qaeda dan siapapun yang terkait, dan kami akan memperluas pada jaringan teroris lain,” tulis Facebook.

Teknik-teknik yang digunakan Facebook termasuk pencocokan gambar untuk foto dan video teroris, serta pendeteksi cluster, yaitu di mana konten terorisme diposting pada akun-akun yang terkait. Facebook juga mengaku punya teknik baru untuk mencegah pelaku yang sama kembali membuat akun Facebook

Related posts