Malware Pencuri Data Sasar Pengguna Android di Indonesia

BABAT POST – Para hacker pencuri data nampaknya tak pernah kenal lelah dalam mencari korban nya. Jika Anda pengguna smartphone berbasis Android, berhati-hatilah! Sebab, lebih dari 800 aplikasi Android di Google Play Store ditemukan terinfeksi dengan malware pengumpulan informasi yang dijuluki Xavier. Menurut pakar keamanan Trend Micro, malware tersebut terinstal di berbagai aplikasi Android gratis, seperti editor foto dan wallpaper, dan telah didownload jutaan kali sejauh ini.

Malware Xavier sebenarnya adalah sebuah elemen perpustakaan iklan , terintegrasi dalam aplikasi gratis untuk memungkinkan iklan sebagai sumber pendapatan bagi pengembang mereka, dan sering disebut sebagai adware. Tapi menjadi bagian adware yang relatif tidak berbahaya dan sederhana ketika muncul dua tahun yang lalu, Xavier baru-baru ini berevolusi menjadi perangkat lunak berbahaya yang canggih.

Berita Terkait :  Presiden Jokowi bakal hadiri perayaan hari anak nasional 2016 di Mataram

Ahli keamanan Trend Micro mengatakan bahwa pihaknya sekarang mampu menghindari deteksi, eksekusi kode jarak jauh, dan mencuri informasi. Dengan kata lain, malware ini cukup cerdas untuk melepaskan diri dari analisis yang dijalankan oleh program keamanan, telah dirancang untuk mendownload kode yang dapat dieksekusi dari server, dan dikonfigurasi untuk mengumpulkan data pengguna sensitif tanpa henti termasuk alamat email, id perangkat, model, Versi OS, negara, produsen, operator kartu SIM, resolusi, dan aplikasi terinstal.

Berita Terkait :  Prediksi Liga 1 Sriwijaya FC vs Persib Bandung 4 September 2017 Live di tvOne

Jumlah pengguna yang dilaporkan paling banyak terinfeksi berasal dari negara-negara di Asia Tenggara seperti Vietnam, Filipina, dan Indonesia, dengan jumlah unduhan yang lebih sedikit dari AS dan Eropa.

Menurut Phonearena, Tren yang dilihatlebih memprihatinkan karena ini bukan pertama kalinya saat Google Play Store dilaporkan menjadi ‘sarang’ aplikasi yang terinfeksi malware. Ini benar-benar terjadi dua kali dalam beberapa bulan terakhir: pada bulan Maret, ketika lebih dari 100 aplikasi Play Store mencoba menginfeksi perangkat Android dengan perangkat lunak Windows, dan pada bulan Mei, ketika lebih dari 36 juta perangkat Android terkena malware Judy.

Berita Terkait :  Toleransi Beragama !!! Pecalang Ijinkan warga muslim Bali laksanakan sholat gerhana saat Nyepi

Sisi baiknya adalah kenyataan bahwa Anda masih memiliki cara mudah untuk melindungi ponsel cerdas Anda. Aturan praktisnya sederhana: selalu unduh aplikasi dari pengembang terpercaya di Google Play, baca ulasannya sebelum pemasangan, dan selalu perbaiki perangkat dan aplikasinya

Related posts