Babatpost.com – Pekan Lali provinsi Sulawesi Utara tengah dihebohkan dengan adanya berita bahwa Pasukan ISIS Telah memasuki wilayah tersebut. Dan samapi diperbatasan, bahkan berita ISIS Sudah sampai di Talaud Dan Sangihe viral terus menerus.
“Kami menerima informasi, bahwa ISIS sudah menguasai wilayah Talaud. Ini membuat kami cemas akan saudara-saudara kami di sana,” ujar Lui Mengko, salah satu warga Manado yang berdomisili di Jakarta.
Dia mengatakan, menyebarnya informasi itu sangat meresahkan mereka, apalagi kondisi politik dan keamanan di Filipina sedang memanas. “Talaud kan hanya beberapa jam dijangkau dari Filipina, dan ini yang membuat kami cemas,” ujarnya.
Namun, Kepolisian Daerah (Polda) Sulut menyatakan informasi tentang ISIS yang telah masuk ke daerah perbatasan Indonesia dan Filipina tidak benar. Namun, polisi mengakui jika Indonesia sedang meningkatkan pengamanan di wilayah perbatasan untuk menanggapi konflik di Marawi.
“Hingga kini daerah perbatasan aman. Itu (ISIS masuk Talaud) hanya isu yang tidak benar. Sampai saat ini perbatasan Indonesia-Filipina aman, meski jarak dari Miangas (pulau paling utara) ke perbatasan Filipina jaraknya tiga jam,” kata Kabid Humas Polda Sulut Kombes Ibrahim Tompo, Jumat 9 Juni 2017.
Dia menambahkan, kemungkinan isu tersebut muncul karena banyaknya aparat, baik Polri dan TNI, yang siaga di perbatasan. “Dalam waktu dekat, pasukan Polri yang disiagakan di perbatasan akan ditambah dengan pasukan Brimob dari Mabes Polri,” kata Ibrahim.
Namun, jangan dikira kalau kehadiran ISIS di Indonesia sebagai isapan jempol. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo bahkan menyebut di Indonesia ada belasan titik sel ISIS.
“Di Indonesia, ada 16 tempat ISIS. Sudah bergabung dengan kita,” ujar Gatot di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Kamis 15 Juni 2017.
Untuk itu, kata Gatot, TNI sudah bergerak cepat agar ISIS tidak menyebar ke seluruh Indonesia. Menurut dia, TNI sudah menutup pintu masuk pelarian ISIS ke Indonesia.
“Kalau kita tidak segera tutup pelarian ISIS yang ke Indonesia, maka akan berbahaya. Maka TNI sudah lakukan kegiatan-kegiatan mulai dari pulau-pulau yang paling dekat, Marore, Miangas,” ucapnya.
Tak hanya itu, ucap Gatot, beberapa tempat pelarian seperti Tarakan Kalimantan Timur, Bitung lewat Marore, Miangas, Tahuna dan Kalawu juga sudah ditutup.
“Menuju ke Maluku Utara juga kita tutup dengan operasi udara, dengan militer, patroli udara dan laut, kapal selam pun ditaruh di sana dan di tiap-tiap pulau tadi diadakan penebaran,” papar Gatot.
Gatot menyebut, saat ini sel-sel ISIS tengah “tertidur”, tapi TNI terus waspada.
“Sel-sel ini kan tidur. Selama ini dengan adanya bom kan? Ada ISIS kan? Sepakat kan, tidur, tinggal kapan bangunnya,” kata dia.
“Bila ada kejadian dia (ISIS) akan bangun, ini yang sama-sama kita garap (tindak) di sini,” pungkas Gatot.