BABAT POST – Buruknya cuaca menjadi penyebab utama insiden pesawat Malaysia Airlines MH725 jurusan Kuala Lumpur-Jakarta mengalami hard landing atau pendaratan keras di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, tadi malam. Insiden itu disebabkan oleh cuaca buruk di sekitar wilayah bandara.
“Cuaca ekstrem Selasa sore itu ternyata berlangsung sampai lebih dari 3 jam sehingga keadaan menjadi sangat menegangkan dan bisa memicu emosi semua pihak di bandara baik yang berada di bandara maupun yang berada di dalam pesawat tapi belum mendapat izin untuk mendarat pasti mengalami ketegangan,” kata Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Rabu (14/6/2017).
Menurut Agus, semua pihak harus bersabar dalam keadaan seperti ini. Seluruh maskapai pun harus mengikuti aturan sehingga tak bisa mendarat jika belum diizinkan.
“Siapapun harus bersabar. Salah satu pesawat yang akhirnya harus mendarat setelah sekitar 3 jam tertahan di langit Tangerang, Malaysia Airlines MH725 tergelincir dan pecah ban saat mendarat,” ungkap Agus.
Agus menyebut bahwa itu merupakan risiko pendaratan dalam cuaca ekstrem. Meski mengalami hard landing, seluruh penumpang dan awak pesawat selamat.
“Inilah faktor cuaca yang tidak bisa dihindari. Itu sebabnya terjadi delay pada take off atau landing karena faktor cuaca. Oleh karenanya, kami mohon pengertian kesabaran pada para pengguna jasa transportasi udara apabila terjadi delay, itu mayoritas semata-mata untuk menjaga keselamatan bersama” pungkas Agus.