BABAT POST – Layanan perbankan berbasis internet dan mobile semakin sering digunakan. Meski memiliki dampak positif, ini juga memiliki dampak negatif. Nasabah tidak hanya berisiko menjadi korban penipuan, tapi juga menjadi titik masuk utama untuk masuk ke jaringan digital lembagan perbankan.
Sebanyak 24 persen lembaga perbankan di dunia kesulitan untuk mengidentifikasi nasabah ketika mereka mengakses layanan perbankan digital dan online.
Informasi ini datang dari hasil penelitian terbaru Kaspersky dan B2B Internasional pada lebih dari 800 perwakilan institusi keuangan.
Selain itu, dalam laporan yang berjudul Financial Institutions Security Risks itu, sebanyak 59 persen lembaga perbankan mengantisipasi kerugian finansial dalam 3 tahun ke depan. Kerugian finansial ini terus naik karena penipuan. Inilah alasan mengapa lembaga keuangan harus sangat memerhatikan verifikasi identitas nasabah.
Berdasarkan penelitian, pada 2016, sebanyak 30 persen lembaga perbankang mengalami kejadian keamanan yang memengaruhi layanan mereka yang berbasis internet. Beberapa serangan tersebut adalah phishing pada nasabah dan penggunaan kredensial nasabah untuk kegiatan penipuan.
Phishing adalah metode yang digunakan kriminal siber untuk mendapatkan data sensitif dengan berpura-pura menjadi entitas terpercaya, dalam kasus ini lembaga perbankan.
Meskipun begitu, keamanan nasabah biasanya berbanding terbalik dengan kenyamanan mereka. Sebanyak 38 persen responden mengatakan bahwa salah satu masalah spesifik yang mereka hadapi adalah menyeimbangkan teknik keamanan yang mereka gunakan dengan kenyamana yang didapat oleh nasabah.
“Ketika mempertimbangkan berbagai pendekatan dalam mengamankan saluran digital dan mobile, perbankan berusaha menghindari terlalu banyak memberikan batasan bagi nasabah,” kata Alexander Ermakovich, Head of Fraud Prevention di Lab Kaspersky.
“Layanan perbankan online harus mempertahankan tujuan utamanya, yaitu sebagai sebuah cara mudah untuk melakukan transaksi keuangan dalam hitungan detik.”
Platform Kaspersky Fraud Prevention adalah jawaban Kaspersky atas masalah ini. Platform ini akan mengumpulkan dan menganalisa perilaku pengguna. Data yang dikumpulkan secara anonim ini kemudian dimasukkan ke dalam cloud. Platform ini diharapkan akan dapat memberikan perlindungan tidak hanya saat nasabah masuk ke akunnya, tapi juga selama sesi berlangsung.