BABAT POST – Emir Kuwait, Sheikh Sabah al-Ahmad al-Sabah, telah bertolak ke Arab Saudi, Selasa (6/6/2017), untuk melakukan dialog demi mengatasi krisis diplomatik antara Qatar dan beberapa negara Arab lain, termasuk Arab Saudi.
Menurut laporan kantor berita pemerintah Kuwait, KUNA, Emir Sabah bertolak menuju kota pelabuhan Jeddah bersama delegasi pejabat senior termasuk menteri luar negeri dan menteri penerangan.
Sabah ingin memediasi perselisihan antara Qatar dan negara-negara tetangganya di kawasan Teluk terutama Arab Saudi, demikian keterangan anggota parlemen di Kuwait City.
Penguasa Kuwait memainkan peran penting dalam memediasi sengketa diplomatik pada 2014 antara Arab Saudi, Qatar, dan beberapa negara Teluk lain.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Mesir, dan Yaman, Libya, Maladewa, dan Maruritania, pada Senin dan Selasa kemarin memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar, rekan mereka di Dewan Kerja Sama Teluk (GCC).
Sedangkan Jordania tidak melakukan pemutusan total hubungan diplomatiknya, tetapi tetap menegaskan dirinya untuk mengurangi relasi dengan Qatar serta menutup kantor perwakilan Al Jazeera di Amman.
Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani menunda rencana pidato di Al Jazeera atas permintaan Emir Kuwait menurut keterangan Menteri Luar Negeri Qatar.
Sheikh Sabah mendesak timpalannya dari Qatar untuk menahan diri dan “memberi kesempatan bagi upaya-upaya untuk meredakan ketegangan antar saudara” menurut laporan KUNA.
Kuwait, yang juga merupakan anggota GCC, tidak ikut memutus hubungan dengan Qatar. (ES)