Ledakan Bom Meneror Wilayah Komunitas Syiah Arab Saudi

BABAT POST – Ledakan bom kembali meneror Arab Saudi. Sebuah ledakan bom terjadi di Qatif, Arab Saudi, wilayah yang didominasi komunitas Syiah, pada Kamis (1/6) waktu setempat. Aparat kepolisian dan kendaraan berlapis baja segera menutup area tersebut setelah ledakan terjadi.

“Ledakan itu sangat besar,” kata seorang saksi yang tidak mau disebutkan namanya, seperti dilansir AFP.

Read More
Berita Terkait :  Australia diguncang bom, Belasan orang alami luka berat

Media televisi Saudi Al-Arabiya melaporkan, pemboman mobil menjadi penyebab ledakan tersebut. Dalam video dan foto yang disebar di media sosial juga menunjukkan sebuah kendaraan dilalap api di tengah jalan.

Sementara pada foto lainnya menunjukkan, setidaknya ada satu tubuh yang hangus tergeletak di samping kendaraan yang terlihat seperti SUV. Korban diketahui setelah petugas pemadam kebakaran memadamkan api.

Dalam beberapa tahun terakhir, kelompok jihadis melakukan serangan mematikan di Qatif karena ketidakpuasan terhadap Syiah.

Ekstremis ISIS yang memandang Muslim Syiah sebagai kelompok yang sesat, pada 2014 mulai mengampanyekan pemboman dan penembakan. Sedikitnya, lebih dari 40 orang Syiah terbunuh di Provinsi Timur Arab Saudi, yang mencakup Qatif.

Berita Terkait :  Polisi Korban Bom Kampung Melayu, 3 Tewas Dibawa Ke Rumah Duka

Pada Agustus lalu, polisi menyatakan menembak mati calon pelaku bom bunuh diri yang menargetkan sebuah masjid di distrik Qatif. Dua bulan kemudian, seorang pria bersenjata membunuh lima orang di sebuah balai pertemuan Syiah di distrik Saihat, Qatif.

Sebagian besar orang Syiah tinggal di timur Arab Saudi yang kaya minyak. Mereka telah lama mengeluhkan persoalan marginalisasi.

Di samping serangan ISIS, ketidakpuasan Syiah dan kejahatan umum juga menjadi penyebab di balik gelombang kekerasan di wilayah tersebut.

Berita Terkait :  Bom Mall Alam Sutera, punya nama mengerikan

Pada 2011, demonstrasi Syiah dimulai di daerah tersebut dan berkembang menjadi seruan di negara Teluk Sunni. Polisi kemudian mengeluarkan daftar 23 orang yang dicari.

Bulan lalu, kekerasan kembali meningkat di sekitar proyek pembangunan di Awamiya, sebuah kota di wilayah Qatif. Kementerian Dalam Negeri mengatakan, penjahat yang terlibat dalam perdagangan narkoba dan senjata terlibat dalam kerusuhan tersebut.

Related posts