Babatpost.com – DC comics dan Warner Bros selama ini sudah menelurkan kurang lebih empat film yang saling berhubungan. DC Extended Universe (DCEU). Ketiganya adalah Man of Steel (2013), Batman v Superman: Dawn of Justice (2016), Suicide Squad (2016), dan Wonder Woman (sedang tayang).
Jika rujukannya adalah situs agresor para pengulas film seperti Rotten Tomatoes, tiga film pertama punya kesamaan: dibantai oleh kritikus. Man of Steel masih ‘beruntung’, dapat rating 55 persen. Kedua film setelahnya dapat nilai lebih jelek, berturut-turut 28 dan 25 persen.
Kini, asa DC bergantung pada Wonder Woman. Harapan itu terkabul. Film garapan Patty Jenkins ini dapat nilai memuaskan di mata para kritikus. Saat ini rating Rotten untuk Wonder Woman mencapai 97 persen. Dari 71 ulasan yang sudah masuk, hanya dua yang menganggapnya ‘tomat busuk’ –istilah untuk film yang dianggap jelek.
“Menegangkan, didukung oleh penampilan Gal Gadot yang berkarisma dan tekun, Wonder Woman sukses secara spektakuler,” demikian isi konsensus kritik dalam Rotten Tomatoes.
Jika melongok situs agresor lain yakni Metacritic, Wonder Woman juga punya nilai tinggi. Dari 23 pengulas memberi nilai rata-rata 77 dari 100 untuk film tersebut, tak ada yang memberi nilai negatif. 21 orang memberi ulasan positif, dua lagi imbang.
Chris Nashawaty dari Entertainment Weekly memberi nilai 91 untuk Wonder Woman –tertinggi di antara para pengulas Metacritic. Menurut Nashawaty, film ini cerdas yang memuaskan.
Baginya, tiga film DCEU lain memperlihatkan bahwa Warner Bros. kesulitan dalam mengolah cerita, sehingga mereka tidak berhasil menyetarakan diri dengan saingannya, Marvel. Namun, Wonder Woman berhasil mengubah anggapan itu.
“Ironis. Dalam genre yang dikuasai lelaki, film tentang pahlawan wanita yang disutradarai wanita justru menunjukkan bagaimana film pahlawan super dibuat,” tulis Nashawaty.
Mark Daniell dari Toronto Sun menganggap film ini sebagai kisah awal yang bagus. Keberhasilan ini mirip dengan Superman (1978) garapan Richard Donner, serta penampilan Chris Evans dalam Captain America: The First Avenger.
Daniell menyebut alasan Wonder Woman bakal disukai penonton yaitu: penampilan Gal Gadot, karakter penjahat yang digarap dengan baik, dan kisah cinta yang bagus. “Wonder Woman adalah film DC terbaik hingga saat ini,” tulis Daniell.
Wonder Woman bukannya tidak punya kelemahan. “Dalam sepertiga terakhir film, formula DC yang berlebihan muncul. Para karakter pendukung pun tidak ditulis dengan baik. Jadi, apa yang seharusnya menjadi film fantastis menjadi film yang sekadar ‘bagus’ saja,” tulis Alex Abad-Santos dari Vox. Santos masih memberi nilai 70 untuk film ini.
Sementara Steve Rose dari The Guardian hanya memberi ponten 40, terendah di Metacritic. Menurut Rose, film ini punya kelemahan sama seperti film DCEU lain yaitu efek spesial berlebihan dan plot yang berantakan.
“Apa yang dijanjikan bakal menjadi film blockbuster, akan terlihat seperti film murahan pada masa depan,” tulis Rose.
Wonder Woman tayang di Indonesia mulai hari ini (31/5/2017). Film ini menceritakan Putri Diana dari Amazon (Gal Gadot), manusia setengah dewa yang berlatih keras sebagai kesatria di sebuah pulau ‘surga’ bernama Themyscira.
Seorang pilot Amerika bernama Steve Trevor (Chris Pine) terdampar di Themyscira. Ia membawa kabar bahwa perang besar tengah terjadi di dunia manusia.
Tergugah, Diana bertekad meninggalkan kampung halamannya untuk menghentikan perang. Untuk itu, ia menjadi Wonder Woman, wanita perkasa dengan kekuatan luar biasa.