Babatpost.com – Kabar bahagia datang dari artis Cantik Joanna Alexandra, dia melahirkan anaknya yang ke empat dengan cara normal. Bayi perempuan ini diberikan nama Ziona Eiden Alexandra. Rabu 24/5 lalu.
Sayangnya, putra keempat itu harus lahir secara premature. Zio-sapaan akrab,- dari anaknya itu harus dilahirkan lebih awal dari kalender kehamilan karena jantungnya melemah.
”Iya, jadi hari selasa minggu lalu, pas cek up ke dokter, jantung bayinya sudah melemah, pas Cardiotograph (CTG) rekam jantung ada kontraksi dan sudah pembukaan 2. Kata dokter harus segera dikeluarkan” ujar Joanna Alexander saat jumpa pers di RSIA Bunda, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (30/5).
Joanna mengaku tak pernah memprediksi hal tersebut. Namun, karena dokter menyarankan dia melahirkan. Pesinetron dan bintang film yang memiliki nama lengkap Alexandra Arimbi Joanna memutuskan untuk menjalani proses kehamilan secara tiba-tiba.
”Akhirnya malem itu juga aku nginep. Kita induksi, besok paginya, hari rabu lahiran normal,” ujar pemain film Catatan Akhir Sekolah (2005).
Berbeda dengan bayi pada umumnya. Zio lahir tanpa terdengar suara tangis. Postur tubuhnya kecil dari bayi pada umumnya. Zio lahir dengan berat badan 2.6 kilogram dan panjang 45 centimeter.
”Iya, jadi pas lahir dia nggak langsung nangis, karena dia nggak nangis makanya langsung dibawa ke ruangan khusus,” ujarnya.
Zio dibawah ke Neonatal Intensive Care Unit atau yang akrab dikenal dengan ruangan NICU. Yakni, ruangan khusus di rumah sakit untuk merawat bayi baru lahir yang memerlukan pengobatan dan perawatan khusus di bawah pemantauan tim dokter.
Dengan kondisi tersebut, Joanna mengaku tak bisa mengendung dan memberikan ASI ekslusif pada anak keempatnya. ”Nggak sempat di kasih ASI juga,” ujar istri dari Raditya Oloan pangabean tersebut.
Dari peristiwa tersebut, Joanna menyadari putra keempatnya membutuhkan penanganan serius. ”Semenjak dari situ, jadi tau. Dia perlu bantuan pernapasan. Paru parunya belum sempurna,” jelasnya.
Kakinya tak sempurna
Artis dan pesinetron Joanna Alexandra dan Raditya Oloan Pangabean memang harus bersabar. Tak hanya mendapati buah hatinya lahir sebelum kelander kehamilan dengan kondisi paru-paru tak normal.
Mereka harus melihat salah satu kaki anaknya lahir tak sempurna. ”Kakinya juga ada sedikit kelainan, namanya flipping back inside. Jadi kaki normal kan kedepan dia kebelakang,” ujar Raditya Oloan Pangabean.
Raditya mengatakan kondisi tersebut memang diluar kemampuannya. Namun, diluar kejadian tersebut. dia berusaha tetap tenang dan menerima dengan lapang dada.
”Memang dari 1000 bayi pasti ada yang begitu. Tapi kita nggak khwatir itu tinggal dilurusin dan di kasih gips saja. Tapi kita lebih khawatir keadaan didalem yaa,” katanya.
Dia tidak memikirkan kondisi kakinya, namun lebih kepada pernapasannya. Sebab, setelah melahirkan, Zio sudah masuk ruangan NICU dan mendapat bantuan alat pernapasan. ”Yang lebih diperhatiin sama dokter itu yang pernapasannya, kalo kaki itu sambil berjalan aja, kan ada fisioterapi,” katanya.
”Itu sih yang bikin tegang, karena ngeliat babynya pake selang,” sambung Raditya.
Oleh sebab itu, Joanna dan Raditya langsung memindahkan anak ke empatnya ke RSIA Bunda, Cikini, Jakarta Pusat. ”Kemarin lahiran di RS Asih, karena ada masalah, makanya dipindahin ke RSIA Bunda, disini lebih canggih alatnya,” jelasnya.
Selama tiga hari mendapat perawatan. Joanna mengaku lebih tenang. Anaknya pun mulai bisa bernapas tanpa alat bantu. ”Perkembangannya jauh lebih baik, dia sudah lepas dari selang pernapasan,” katanya.
Tak hanya itu, wanita kelahiran Jakarta, 23 April 1987 itu pun sudah sudah memberikan ASI dan menggendung buah hatinya. ”Barusan tadi siang nih aku belajar nyusuin sekali jadi boleh gendong akhirnya gendong juga, akhirnya aku bisa nyusuin aku seneng banget sih,” ceritanya.
Joanna mengakui ini merupakan pengalaman pertama melahirkan buah hatinya secara premature. Dari Anak pertama hingga ketiga mereka lahir secara normal. ”Pertama iya. Kemarin, proses kelahiran kakak kakaknya itu normal juga tapi semuanya aman-aman saja. Kami sekarang pertama kali ngalamin yang benar benar harus pisah sama baby-nya. Itu sempat bikin aku sangat sedih juga karena nggak rawat gabung. Terus yang tiap hari ke rumah sakit buat jenguk, ngantar ASI, terus pulang, terus ntar sore balik lagi,” tegasnya.
Bahkan, ketiga kakaknya, Zuriel Paris Jedidiah Panggabean, Zeraiah Moria Phinehas Panggabean dan Zoey Havilah Salajena Panggabean tak bisa bertemu dengan adiknya. ”Karena dari awal juga hanya orangtuanya yang boleh jenguk. Aku paling ke abang abangnya kasih lihat foto atau video. Tiap hari pas kami sampai rumah pasti nanyain, Zio sudah boleh pulang? Belum,” pungkasnya.