Babatpost.com – Sebuah akun facebook dengan nama Afi NIhaya memang terlihat seperti akun facebook kebanyakan. Dengan postingan swafoto seperti remaja kebanyakan dan senyum manis khas dari wanita satui.
Namun, hal tak biasa terhampar bila menggulir tetikus dan menjelajah status-status Afi. Kolom-kolom statusnya menunjukkan kecakapan Afi dalam menulis dan membahas pelbagai “topik besar”, antara lain soal kebangsaan, pendidikan, dan fenomena media sosial.
Kini, dara yang baru lulus dari SMA Negeri 1 Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur itu pantas menyandang label “Selebriti Facebook”. Ia punya 291 ribu pengikut di media sosial nomor wahid itu. Pun, statusnya kerap beroleh puluhan ribu tanda suka dan menjadi viral.
Sebagai sampel, tengoklah statusnya yang bertajuk “WARISAN”, Senin (15/5). Lewat status itu, Afi menjelaskan, agama dan ras merupakan sebuah warisan dari orang tua yang didapat ketika seseorang terlahir ke dunia.
Ia pun khawatir ketika sebagian orang mulai memaksakan warisan pribadi itu ke ranah publik. “Bayangkan jika kita tak henti menarik satu sama lainnya agar berpindah agama,” tulisnya. “Bayangkan juga seandainya masing-masing agama menuntut agar kitab sucinya digunakan sebagai dasar negara.”
Sebagai jalan keluar, Afi mengingatkan peran penting toleransi sekaligus menyampaikan pesan perihal nasionalisme.
“Karena itulah yang digunakan negara dalam mengambil kebijakan dalam bidang politik, hukum, atau kemanusiaan bukanlah Alquran, Injil, Tripitaka, Weda, atau kitab suci sebuah agama, melainkan Pancasila, Undang-Undang Dasar ’45, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.”
Di pengujung status, gadis berusia 18 itu menulis sebaris kalimat pamungkas: “Kita tidak harus berpikiran sama, tapi marilah kita sama-sama berpikir.”
Hingga Jumat (19/5), status itu beroleh 48 ribu respons warganet, termasuk sekitar 41 ribu tanda suka dan lebih dari 6 ribu lambang hati (love). Turut tercatat, 29 ribu akun yang ikut menyebarnya (share).
Namun, tak semua orang senang dengan status-status Afi.
Pasalnya, akun Afi sempat ditangguhkan (suspend) oleh Facebook, Rabu (17/5). Penangguhan itu diduga karena statusnya bikin panas hati sebagian warganet.
“Diduga akun saya telah dilaporkan secara bersamaan oleh orang-orang yang tidak menyukai apa yang saya tulis,” kata Afi, soal penangguhan itu, seperti dilansir kumparan.
Gadis kelahiran 23 Juli 1998 itu pun mengeluh soal penangguhan ini di Instagram.
Lewat akun Instagram @afi.nihayafaradisa, ia berbagi tangkapan layar pemberitahuan Facebook. Dalam pemberitahuan itu, Facebook meminta Afi mengonfirmasi identitasnya lantaran mendapati “aktivitas mencurigakan” di akunnya.
Butuh waktu nyaris 24 jam, untuk mengembalikan akun Facebook Afi.
Kamis (18/5), kembalinya akun Afi, ditandai dengan sebuah status bertajuk “Siapakah Afi Nihaya Faradisa?”. Dalam status itu, Afi menjelaskan bahwa nama bekennya merupakan anagram (permainan kata) dari nama tulennya: Asa Firda Inayah.
Permainan kata itu adalah sebagai berikut:
Afi : (A)sa (F)irda (I)nayah
Nihaya : Inayah
Faradisa : Firdaasa
Ia pun menuliskan alasan menggunakan permainan kata itu. “Karena saya ingin menyampaikan kebaikan-kebaikan secara anonim di dunia maya. Karena yang penting bagi saya bukanlah mengambil sebanyak mungkin keuntungan dari melambungnya nama.”
Bermula dari pengujung 2016
Nama Afi mulai melambung pada Desember 2016. Bermula dari ceritanya soal pengalaman tak menggunakan ponsel selama beberapa hari.
Konon, ia berpuasa dari ponsel karena terusik dengan penyebaran kabar bohong dan debat kusir di media sosial.