Minuman Alkohol Oplosan Kembali Renggut Nyawa Di Surabaya

babatpost.com – Minuman beralkohol atau disebut juga minuman keras, Miras Oplosan kembali merenggut nyawa dua orang warga Wonosari, Surabaya tewas karena meminum ramuan tak jelas tersebut.

Dua korban tewas adalah Sumardji (51), warga Jalan Wonosari Lor Wetan II-A dan Arifin (39), warga Jalan Wonosari Wetan I-A. Sumardji tewas pada Rabu (17/5/2017) sekitar pukul 22.00 WIB, sementara Arifin tewas, Kamis (18/5/2017) sekitar pukul 05.00 WIB.

Read More
Berita Terkait :  Seorang Perampok Tewas Dihajar Massa Dengan Mata Tercungkil Keluar

“Kami baru tahu kalau ada korban meninggal karena miras, karena kejadiannya tak dilaporkan,” ujar Kapolsek Pabean Cantikan Kompol I Ketut Madia, Kamis (18/5/2017).

Ketut mengatakan, anggotanya sudah bergerak untuk menangani kasus tersebut. Pihaknya kini sedang meminta keterangan dari Koeswanto yang rumahnya dijadikan tempat pesta miras. Dua orang yang juga ikut pesta miras yakni Edi, warga Jalan Petukangan dan Siyono, warga Jalan Wonosari Mulyo juga sedang dicari.

Dari informasi yang dihimpun, Selasa (16/5/2017) kemarin, lima orang yakni Sumardji, Arifin, Koeswanto, Edi, dan Siyono menggelar pesta miras di rumah Koeswanto di Jalan Wonosari Wetan I-A/Elok. Dalam pesta itu, mereka menyiapkan dua botol arak Tuban yang dioplos dengan minuman ringan.

Berita Terkait :  Baku tembak kembali terjadi di Paris

Kelimanya secara bergiliran menghabiskan minuman setan itu. Pesta itu usai pada Rabu subuh atau setelah semua minuman tandas. Mereka segera pulang ke rumah masing-masing.

Pada Rabu siang, Arifin merasakan sakit yang luar biasa pada tubuhnya. Keluarga segera membawanya ke Rumah Sakit Karang Tembok. Karena kondisinya semakin kritis, Arifin dirujuk ke RSU dr Soetomo.

Belum diketahui dengan pasti, apakah kondisinya sudah membaik ataukah pulang paksa, Arifin akhirnya pulang. Namun keesokan harinya atau pada Kamis pagi tadi, Arifin diketahui tewas di rumahnya.

Berita Terkait :  Kabut Asap Sumatra kembali telan korban

Sementara Sumardji diketahui tewas lebih awal dibanding Arifin. Sumardji tewas pada Rabu malam. Polisi yang awalnya tak tahu, akhirnya harus melakukan identifikasi terhadap jenazah Sumardji hingga pemakaman sedikit tertunda karena tim identifikasi.

Related posts