BABAT POST – Para produsen smartphone nampaknya mulai serius melirik pasar Asia. Hal ini dikarenakan pasar smartphone India dilaporkan mengalami pertumbuhan sekuensial marjinal pada kuartal pertama yang berakhir bulan maret kemarin. Sekitar 30 juta ponsel dikirim dalam kurun waktu tersebut. Di daftar teratas, Samsung dan Vivo menjadi jawara dengan menguasai mengisi slot pertama dan kedua sebagai penguasa market smartphone.
Data awal dari Counterpoint Research yang secara eksklusif disediakan bersama situs berita Economic Times (ET) menunjukkan bahwa Apple terus memimpin segmen premium berupa smartophone dengan harga lebih dari Rs 30.000 (sekitar 6 juta rupiah ke atas), meskipun keunggulannya terhadap Samsung terus menyusut.
Beberapa analis pasar memprediksi bahwa pasar smartphone menurun 4-5% secara kuartal-ke-kuartal berdasar pengiriman pada kuartal Januari-Maret. Sementara itu, lembaga riset lainnya seperti IDC dan CyberMedia belum mengeluarkan hasil riset mereka untuk kuartal pertama tahun ini.
Menurut Counterpoint, Samsung terus memimpin segmen smartphone dengan persentase 26,5%, diikuti oleh brand Cina Vivo di No 2 dengan 12,6%. merek Cina lainnya Xiaomi, Oppo dan Lenovo (termasuk di dalamnya Motorola) masing-masing berurut dibelakang Samsung dan Vivo dengan penguasaan pasar 11,2%, 11% dan
7,9%.
“Smartphone Brand Cina telah mampu mencapai kota-kota tier-2 dan 3 dengan berkonsentrasi pada penjualan offline yang didorong oleh program insentif yang tinggi kepada pengecer dan distributor,” kata analis di Counterpoint. Ia menambahkan bahwa pengaruh pengecer di kota-kota kecil dan kota lainnya, telah menguntungkan mereka dan membantu mereka memenangkan pangsa pasar secara volume.
Kompetisi untuk peringkat No 2 hingga No 5 diperkirakan akan terus menjadi antara merek Cina sementara brand India masih sangat terpukul akibat demonetisation, kata analis lebih lanjut.
Masih menurut Counterpoint, penjualan smartphone di India pada kuartal terakhir tahun kemarin, jatuh 18% mencapai 28,9 juta unit. PAra ahli mengatakan bahwa efek dari krisis uang tunai dan demonetisation.
Di segmen premium, Apple diperkirakan akan tetap mempertahankan posisi teratas dengan penguasaan hingga 56% di kuartal Maret, turun dari 62% dari kuartal sebelumnya, sedangkan pangsa Samsung telah meningkat menjadi 40% dari 31% pada periode sebelumnya. Harapan utama pabrikan Korea Selatan tersebut kini bersandar pada Galaxy S8 yang diluncrukan beberapa minggu kemarin.