Review Asus Zenbook 3 UX390

BABAT POST – Asus tidak hanya fokus memproduksi Laptop cangih untuk bermaian game saja tetapi juga memproduksi Perangkat yang cantik dari sisi desain dan dipersenjatai chipset Intel Core-i yang super tipis.

Desain dan Performa Layar

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa produk ini merupakan produk premium dengan penggunaan material premium dan desain tipis yang terlihat premium. Sebenarnya aksen garis keemasan atau metalik, di bagian tengah laptop menjadikannya terlihat demikian. Jika tidak ada, laptop itu terlihat seperti netbook. Atau perangkat laptop biasa saja.

Yang menarik, Zenbook 3 hanya menyediakan satu port USB type-C dan sebuah port audio 3.5 mm. Untuk ‘menancapkan’ gadget-gadget dan periferal tambahan milik Anda lainnya, Asus sudah menyediakan dongle tambahan dalam paket penjualan. Tidak jadi masalah. Bandingkan dengan Macbook Pro anyar yang mengharuskan kita membeli dongle tambahan dan harganya tidak bisa dibilang murah, meski untuk mereka yang ‘sanggup’ membeli laptopnya.

Keyboard dan Touchpad

Jujur, keyboard merupakan satu hal yang menonjol di produk ini. Bukan bentuk tombolnya yang menonjol, tapi bagaimana tombol-tombol di keyboard ini mampu mendukung pengetikan cepat, nyaman untuk ujung jemari. Tombol dibuat lebar pada masing-masing huruf dan fungsi numpad pun dihilangkan untuk meningkatkan kenyamanan pada keyboard laptop ini.

Performa Overall

Asus Zenbook 3 UX390 membawa chipset dari Intel yakni i7 7500U dengan clock speed 2.7 hingga 3.1 GHz. Ditemani dengan RAM 16 GB, performanya bisa dibilang yahud untuk editing foto dan video playback. Tapi karena hanya membawa dua inti, prosesor ini kurang sempurna untuk mengedit video.

Dengan deskripsi di atas , maka aman apabila kita bilang laptop ini akan memenuhi kebutuhan berkomputer Anda sehari-hari. Membuat dokumen, browsing internet, berbalas email, nonton video HD akan “dilahap” dengan baik.

Sayangnya, chipset grafis yang dibawa merupakan tandeman dari i7 7500U, yakni Intel HD620. Di atas kertas sih tidak ada masalah, namun tidak dapat dibandingkan dengan kartu grafis produksi pihak ketiga, semisal dari Nvidia.

Saat dicoba memainkan game yang demanding seperti Forza Motorsport 6: Apex dan Forza Horizon 3, bahkan sistem telah memberikan notifikasi bahwa kartu grafis tidak menyokong sebelum game terbuka.

Saat dipaksakan untuk memulai game, layar penbuka sudah tampak laggy dan putus-putus. Hingga akhirnya, game tertutup dengan sendirinya.

Artinya, laptop ini bukan laptop gaming. Atau setidaknya tidak untuk game-game dengan kebutuhan grafis yang tinggi.

PC Mark 8 Home menunjukkan angka 3289 dan Geekbench 4 menunjukkan angka 7437 (multi-core), 4131 (single-core), 20537 (OpenCL score).

Media Penyimpanan

Zenbook 3 UX390 memiliki beberapa varian dengan sejumlah kapasitas storage. Produk yang kita tes, memiliki kapasitas penyimpanan 512 GB SSD. Dengan kecepatan membawa dan menulis yang tinggi tentunya. Meskipun di spesifikasi resmi pada situs Asus Indonesia menyebutkan angka 1TB PCIE Gen3 SSD, namun saat kita masuk ke disk management, yang terbaca adalah 1 buah SSD dengan kapasitas 512 GB.

Baterai

Membawa baterai 6 cell 40 Wh, yang kami rasa kurang mumpuni untuk perangkat berchipset i7 7500U, ternyata Asus zenbook mampu bertahan cukup lama dalam tes yang kami lakukan.

Hitungan 3 hingga 7 jam didapat dengan sejumlah variasi penggunaan. Mulai dari sekedar berkirim file ke dropbox, email, nonton video hingga edit-edit gambar dengan aplikasi yang tersedia.

Cukup bisa diandalkan, mengingat pemilihan kapasitas baterai demi mempertahankan ketipisan produk seperti ini.

Di sisi harga, Zenbook 3 akan langsung berhadapan dengan MacBook Pro anyar, yang menawarkan layar lebih baik dan chipset dengan kebutuhan daya lebih rendah. Yang berimbas pada daya tahan baterai tentunya. Tapi PULSA tidak akan membandingkannya head to head karea dua notebook ini memiliki OS berbeda dan ekosistem software yang juga tidak dapat dibandingkan.

  • Harga: Rp 23.200.000,-
  • Warna: Rose Gold, Quartz Grey, Royal Blue
  • Paket Pembelian: Laptop, baterai, charger, Universal Dock

Kesimpulan

Harga 23 jutaan bukan angka yang populer untuk sebuah laptop Windows. Namun Asus tahu bahwa pasarnya cukup besar, terutama bagi Anda yang berbisnis dan melakukan proses kreatif on the go tanpa harus terhalangi berat dan repot.

Lini yang memang diperuntukkan bukan untuk gamer ini memiliki segalanya, terutama di sisi desain tampilan luar dan performa yang ciamik untuk produktivitas yang tidak membutuhkan kartu grafis tinggi.

Kelebihan Kekurangan
Desain mewah dnegan lis keemasan pada bagian tengah
Performa chipset terbaik di kelasnya
Keyboard nyaman digunakan
Sensor sidik jari untuk Windows Hello Security
Speaker harman-Kardon mumpuni untuk melakukan presentasi di ruangan cukup luas
Kartu grafis generik. Tidak dapat memainkan game dengan grafis tinggi
Hanya menyediakan satu port data/daya. Membutuhkan Universal dock untuk menyambungkan lebih banyak perangkat.
Layar kurang cerah, terutama jika digunakan di bawah cahaya atau terik matahari

dd

Related posts