BABAT POST – Kebiasaan selfie akan semakin asik tatkala didukung dengan alat yang mumpuni dan canggih dalam mengambil foto. Di dunia drone, Mavic Pro besutan DJI dikenal sebagai drone lipat berukuran rigkas yang ukurannya hanya sedikit lebih panjang dari telapak tangan orang dewasa.
Kini muncul kabar bahwa pabrikan tersebut sedang berencana merilis produk drone bernama “Spark” yang ukurannya bahkan lebih mungil lagi.
Foto-foto drone dimaksud belakangan muncul dan beredar di forum DJI di China. Salah satu foto memperlihatkan Spark bersandingan dengan Mavic Pro sehingga perbandingan ukuran kedua drone bisa tampak jelas.
Beberapa spekulasi beredar mengenai fungsi dan peruntukkan Spark. Ada yang menyebutkan bahwa ia merupakan drone untuk selfie, ada juga yang berpendapat Spark ditujukan sebagai drone balapan.
Berbeda dari Mavic Pro, Spark disinyalir memiliki lengan rotor yang tidak bisa dilipat. Meski demikian, ukurannya masih lebih ringkas dibandingkan Mavic Pro ketika empat lengan drone itu dalam keadaan ditekuk ke luar.
Menurut informasi yang dirangkum KompasTekno dari TechCrunch, Jumat (7/4/2017), di bagian bawah Spark terdapat serangkaian sensor yang mungkin dipakai untuk membantu pemosisian drone saat mengudara.
Unit kameranya terpasang di gimbal yang bentuknya agak berbeda dibandingkan milik Mavic. Pada Spark, kamera hanya bisa bergerak ke atas dan ke bawah (tilt up-down).
Untuk panning alias menggerakkan kamera ke samping kiri dan kanan, mungkin pengguna mesti memutar seluruh tubuh drone.
Spesifikasi kamera yang dipasang di Spark masih belum diketahui, begitu pula dengan wujud unit remote control yang masih misterius.
Diperkirakan harga Spark nanti akan lebih murah dibandingkan Mavic Pro yang dibanderol di kisaran 1.000 dollar AS atau lebih dari Rp 13 juta.
Canon rupanya tak mau ketinggalan tren drone. Pabrikan kamera asal Jepang tersebut pekan ini memamerkan produk wahana terbang nirawak besutannya yang bernama agak panjang dan rumit, yakni “PD6E2000-AW-CJ1”.
Sang drone hexacopter dimaksudkan untuk keperluan industri serta search and rescue (SAR). Pada tubuhnya terpasang enam rotor dan gimbal 2-axis yang bisa mengangkut beban seberat 10 kg.
Gimbal tersebut dapat dipasangi kamera Canon tipe ME20F-SH yang sanggup melihat dalam kegelapan dengan tingkat sensitivitas sensor mencapai ISO 4.000.000. Ia juga mampu terbang di tengah hujan karena dibekali kemampuan anti-air.
PD6E2000-AW-CJ1 sudah dipajang di situs Canon Jepang. Ada juga video yang menunjukkan kemampuan sang drone untuk terbang dan tangkapan gambarnya dalam kondisi gelap gulita.