Blokir Pornografi, Facebook Tambah “Senjata” Baru

BABAT POST – Ancaman bully, kejahatan pedofilia, dan konten pornografi adalah sebagian kecil dari dampak Internet yang kian marak belakangan ini.

Kondisi tersebut juga didukung oleh banyaknya iklan dan konten Internet yang tidak layak dikonsumsi anak yang bisa ditemui ketika berselancar di dunia maya. Ketua Sahabat Generasi Wina Halim mengatakan, kebebasan luas bagi anak dalam mengakses internet telah memberikan peluang besar untuk terpapar konten pornografi.

Read More

Facebook Inc menambah alat untuk melaporkan konten pornografi “revenge porn” dan mencegahnya dibagikan kembali begitu sudah dilarang.

“Revenge porn”, dikutip dari laman Reuters, adalah berbagi gambar seksual di internet tanpa izin orang yang ditampilkan di gambar, dengan maksud mempermalukan orang tersebut.

Aksi itu umumnya merugikan perempuan, biasanya menjadi target mantan pasangan mereka.

Facebook dituntut di Amerika Serikat dan negara lainnya oleh orang-orang yang berpendapat perusahaan tersebut seharusnya melakukan lebih banyak usaha untuk mencegah.

2015 lalu, Facebook dengan jelas menyatakan melarang gambar “yang dibagikan dalam rangka balas dendam” dan pengguna pun dapat melaporkan unggahan yang menyalahi ketentuan penggunaan.

Mulai Rabu (5/4), pengguna dapat melihat opsi melaporkan gambar yang tidak layak karena merupakan “foto tanpa busana”, kata Facebook dalam keterangan.

Mereka juga meluncurkan proses otomatis untuk mencegah pembagian berulang gambar yang sudah dilarang.

Teknologi photo-matching akan membuat foto tersebut berada di luar jaringan Facebook, termasuk juga Instagram dan Messenger.

Akun pengguna yang membagikan “revenge porn” akan dimatikan.

Facebook tahun lalu bertemu perwakilan lebih dari 150 organisasi keselamatan perempuandan berkomitmen untuk melakukan lebih banyak hal, kata Kepala Keamanan Global Facebook, Antigone Davis, melalui telepon.

Tim khusus dari Facebook akan menyertakan tinjauan manusia pada setiap gambar yang dilaporkan.

Gambar yang dilarang akan masuk ke database Facebook dan hanya segelintir orang yang memiliki akses ke data itu.

Orangtua harus mengerti dan mawas teknologi. Jika mendapati anak yang sudah terpapar pornografi, jangan dimarahi tapi ceritakan padanya bagaimana dampak buruk pornografi bagi dirinya,” jelasnya. Selain itu, mintalah pada anak untuk menunjukkan akun media sosialnya. Selanjutnya, orangtua bisa mengalihkan anak-anak dari orang-orang yang menunjukkan gelagat mencurigakan dengan mem-block akun tersebut.

Related posts