Babatpost.com – Booming di media sosial Instagram dimana banyak anak remaja mendorong dada temannya, hal ini disebut dengan Skip Challenge. Hal tersebut menurut SMAN 8 Kota Malan, Suthon berbahaya dan melarang siswanya melakukan hal tersebut.
Permainan ini menjadi viral di media sosial. Bahkan jika mencari kata kunci permainan itu seperti di Instagram, maka akan keluar banyak gambar dan videonya.
“Saya melarang keras permainan itu. Segera saya informasikan ke orang tua,” jelas Sulthon kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (10/3/2017).
Menurutnya, ia juga baru mengetahui permainan yang viral pada Maret ini.
“Sungguh caranya tidak mendidik dan membahayakan. Bila terjadi sesuatu di luar pantauan kita, sekolah tidak bertanggung jawab,” paparnya. Orang tua juga diminta mengawasi anak-anaknya.
Yusuf, seorang siswa SMP menyatakan juga baru tahu permainan itu.
Ia mendapatkan pesan via WhatsApp dari ayahnya mengenai itu sebagai bentuk perhatian orang tuanya. Ia merasa ngeri melihat video yang beredar viral.
Sementara Kepala SMAN 10, Dwi Lestari menyatakan ia tidak menyetujui permainan itu.
“Saya juga sudah meminta siswa untuk tidak mencoba. Kepada guru kembali saya titip pesan ke siswa agar jangan mencobanya,” tutur Dwi.
Namun ia belum tahu apakah siswanya sudah ada yang melakukan atau tidak. Sebab ia belum menerima laporan.
“Saya berharap siswa SMAN 10 berpikir cerdas , agar tidak menyakiti dirinya maupun temannya,” kata mantan Kepala SMKN 6 ini kepada SURYAMALANG.COM.
Kepala SMPN 18, Budi Santoso juga pada upacara bendera Senin lalu (6/3/2017) juga sudah menyampaikan ke siswa mengenai bahaya skip challenge dan wali kelas mengingatkan lagi.
Skip challenge adalah permainan dengan cara menekan dada sekeras kerasnya selama beberapa waktu dan menyebabkan anak kejang dan pingsan.
Dalam video viral, anak-anak yang melakukan seperti fun. Bahkan ada yang tampak dilakukan di dalam kelas.