BABAT POST – Siapa sih yang tak kenal Oppo? Salah satu vendor yang pernah sukses peluncuran produk-produk terbarunya. Seperti yang kita ketahui bahwa Oppo telah menjadi perintis teknologi yang memiliki dual kamera pada smartphone nya dan tentunya yang berstruktur periskop.
Nah, Akankah teknologi itu diterapkan pada smartphoe menengah ke bawah alias mid-low Oppo? Masih belum jelasa atas jawaban dari pihak Oppo karena Oppo tak mengiyakan namun tak juga membantah pertanyaan ini. “Fokus kami adalah memberikan pengalaman terbaik,” kata Senior Product Planning Manager Oppo, Mepo Liu, dalam sesi wawancara bersama KompasTekno, Senin (27/2/2017) di area MWC, Barcelona, Spanyol.
“Jika teknologi itu bisa dipasang pada ponsel mid-low dengan performa yang baik, kami akan memproduksinya ke ponsel mid-low, tetapi jika kami tak bisa memberikan pengalaman terbaik dari teknologi itu ke ponsel mid-low, maka tak akan kami produksi (ke sektor itu),” Liu menambahkan. Smartphone mid-low yang dimaksud Liu adalah smartphone dengan banderol harga kisaran Rp 3 juta ke bawah.
Teknologi dual-camera yang berstruktur periskop Oppo yang dinamai “5x Dual-Camera Zoom” atau “5x Lossless Zoom” diklaim memiliki stabilitas yang mumpuni, tipis, dan mampu melakukan zoom optik lima kali tanpa pengurangan kualitas foto. Tentu ada harga yang harus dibayar untuk mengembangkan teknologi semacam itu.
Tak tanggung-tanggung, Oppo menggodoknya selama lebih dari satu tahun dengan melibatkan ratusan engineer. Meski demikian, Oppo enggan menyebut secara gamblang berapa investasi yang digelontorkan untuk membuat teknologi 5x-nya.
Di kesempatan yang sama, Director Hardware Oppo, King Bai, menegaskan teknologi 5x Oppo masih harus menjalani beberapa tahap pengujian berikutnya sebelum diproduksi secara massal dan dipasang di smartphone. “Dua hal yang penting adalah kematangan teknologinya dan kesiapan pasar” ia menjelaskan.
Ada banyak pengujian yang harus dilewati teknologi 5x hingga diyakini matang dan siap. Sejauh ini, Oppo sudah melakukan drop test untuk memastikan ketahanannya. “Kami banting dari ketinggian 1,5 meter sebanyak 40.000 kali,” Bai mengumbar.