Google Peringati 25 Tahun Taman Nasional Ujung Kulon

BABAT POST – Google telah merayakan ulang tahun Taman Nasional ke 25 pada hari minggu. Pihak google dengan sengaja membuat gambar doodle spesial pada laman awal mereka. Gambar yang kreatif yakni bergambar Badak Jawa yang merupakan hewan khas Taman Nasional Ujung Kulon serta termsuk hewan yang dilindungi.

Gambar tersebut telah menghiasi laman Google. Tampak pada tubuh seekor Badak Jawa terdapat tetesan air hujan yang membentuk tulisan ‘Google’. Google ikut merayakan ulang tahun Taman Nasional Ujung Kulon yang ke-25. Hal ini terlihat dari laman pencarian Google Minggu, 25 Februari 2017. Jika kamu lihat Google hari ini, memang terdapat doodle dengan gambar dua ekor Badak Jawa, satu berukuran besar dan satu lagi adalah anak Badak Jawa.

Read More
Berita Terkait :  Nvidia Shield TV 2017 Mulai Resmi Dijual

Taman Nasional Ujung Kulon selama ini memang diketahui sebagai tempat perlindungan binatang langka Badak Jawa atau yang biasa disebut badak bercula satu. Taman nasional ini terletak bagian paling barat Pulau Jawa. Taman nasional ini menjadi taman nasional pertama yang diresmikan di Indonesia.

Sebagai taman nasional yang menjadi tempat konservasi spesies Badak jawa, data Google mencatat bahwa saat ini hanya tersisa sekitar 50 Badak Jawa di dunia. Untuk itulah, Google melalui doodle-nya menghormati taman nasional tersebut. Sebenarnya tak cuma Badak Jawa yang dilindungi di taman nasional ini, berbagai spesies langka dan hampir punah lainnya juga dilindungi di tempat ini. Semisal saja keberadaan banteng (sapi liar) dan macan tutul Jawa.

Berita Terkait :  Google Resmi Meningkatkan Fitur Pelacak atau Tracker Bluetooth Pada Aplikasi Find My Device

Google menyebut, meski Taman Nasional Ujung Kulon baru berusia beberapa dekade, lahan ini sudah dilindungi hampir satu abad lamanya. Hal ini lantaran terjadinya ledakan Gunung Krakatau yang ada di dekatnya pada 1883 meninggalkan area yang tertutup abu sehingga memusnahkan satwa liar dan juga manusia.

Meski penduduk tidak pernah kembali ke lokasi tersebut, sejumlah hewan datang kembali ke taman nasional itu. Lambat laun, hutan pun tumbuh dan berkembang lagi, sehingga wilayah ini dinyatakan sebagai cagar alam.

Berita Terkait :  Fitur baru, Google Maps sekarang bisa di gunakan tanpa koneksi internet

Kini, wilayah taman nasional ini meliputi dataran rendah, pantai berpasir, dan terumbu karang dan berbagai flora dan fauna dilindungi di tempat ini.

Related posts