Xiaomi Unjuk Gigi Di Tahun 2017

BABAT POST – Xiaomi akan membuktikan bahwa produknya akan menempati posisi 5 besar lagi dalam vendor smartphone global setelah posisinya habis digeser oleh Oppo dan Vivo.  Xiaomi merupakan pabrikan yang memang berasal dari Cina.

Xiaomi akan menyiapkan beberapa strategi meningkatkan daya saing.  Salah satunya, Xiaomi bakal gencar melengkapi portofolionya dengan ponsel kelas menengah hingga high-end. Hal ini mengindikasikan Xiaomi bakal mulai mengurangi produksi ponsel murah, sebagaimana dilaporkan Digitimes dan dihimpun KompasTekno, Rabu (22/2/2017).

Read More
Berita Terkait :  Bocor Sebelum dirilis desain iPhone 15 versi standar yang dirumorkan akan hadir dengan Dynamic Island

Diketahui, selama ini Xiaomi lebih banyak merilis ponsel untuk kelas menengah ke bawah. Beberapa produk flagship-nya pun dipatok dengan harga relatif lebih murah sekitar 25 persen dari para pesaingnya.

Pada akhir tahun lalu, Xiaomi melakukan terobosan dengan menghadirkan dua ponsel flagship dalam waktu bersamaan. Keduanya adalah Mi Note 2 dan Mi Mix yang eksklusif dipasarkan di China. Mi Note 2 mendapat sambutan baik. Dalam waktu 50 detik pada penjualan perdananya, ponsel yang dihargai mulai Rp 5,3 jutaan itu ludes terjual. Xiaomi tak mengumbar berapa stok unit yang disediakan kala itu.

Berita Terkait :  Xiaomi MI PAD 2 bakal kerjasama dengan Intel

Antusiasme tinggi juga tampak pada penjualan perdana ponsel ber-bezel tipis, Mi Mix. Ponsel yang harganya dimulai Rp 6,7 jutaan itu ludes terjual dalam 10 detik.  Meski demikian, menurut sumber dalam, angka penjualan kedua model tersebut belum memenuhi ekspektasi untuk penjualan di kuartal pertama 2017. Xiaomi masih terus menggenjot penjualan dua lini tersebut di negara asalnya.

Selain strategi memperbanyak portofolio ponsel flagship, Xiaomi juga dikatakan hendak memperbaiki manajemen rantai pasokan alias supply chain. Xiaomi dikatakan sedang mempertimbangkan bekerja sama dengan pemasok baru untuk beberapa komponen.

Berita Terkait :  Fitur Tersembunyi Airplane Mode

Xiaomi pun agaknya bakal lebih mandiri. Vendor yang baru ditinggal Hugo Barra tersebut berencana merilis seri Mi 5C menggunakan chipset buatan sendiri, yakni Pinecone V670 yang rencananya dirilis pada Maret mendatang.

Apakah strategi-strategi Xiaomi tepat sasaran dan mampu mengantarnya kembali ke posisi lima besar smartphone global? Belum ada yang bisa memastikan. Kita tunggu saja kabar berikutnya.

Related posts