BABAT POST – Bulan ini, Samsung berencana menarik semua unit Galaxy Note 7 yang beredar di pasaran pada Oktober 2016 lalu dan produksinya akan dihentikan secara permanen. Kenapa demikian? Karena hal tersebut akan menjawab sebuah masalah komponen pada baterai yang memang menyebabkan cepet panas dan meledak.
Meski demikian, riwayat Galaxy Note 7 nampaknya belum benar-benar tamat. Laporan dari Korea Selatan mengatakan Galaxy Note 7 bakal dirilis ulang sekitar Juni mendatang dengan harga yang lebih murah. Samsung akan merilis ulang Galaxy Note 7 versi yang telah di-refurbished atau direkondisi.
Rencananya, Galaxy Note 7 yang telah direkondisi itu akan dijual untuk pasar di negara yang sedang berkembang, seperti India dan Vietnam. Belum diketahui apakah Indonesia juga termasuk dalam rencana Samsung ini atau tidak.
Menurut sumber dalam yang dipercaya, ada beberapa hal yang bakal diubah Samsung pada Galaxy Note 7 versi rekondisi, Pertama, kapasitas baterai akan diperkecil dari yang tadinya 3.500 mAh menjadi 3.000 mAh atau 3.200 mAh. Selain itu, bodinya juga digadang-gadang akan diubah dengan menghilangkan desain tampilan melengkung di dua sisi.
Perubahan-perubahan itu dilakukan untuk menjamin keamanan perangkat. Yang terpenting, Galaxy Note 7 refurbished dikatakan bakal dibanderol dengan harga lebih murah meski belum diumbar angkanya. Diketahui, penarikan Galaxy Note 7 membuat Samsung kehilangan 5,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 69 triliun. Ada jutaan unit Galaxy Note 7 yang kini jadi limbah.
Untuk mereduksi angka kerugian, masuk akal jika Samsung mengolah kembali limbah Galaxy Note 7 menjadi versi refurbished untuk negara-negara berkembang. Meski demikian, India dan Vietnam saat ini memberlakukan aturan yang melarang penjualan ponsel refurbished di negaranya. Belum jelas bagaimana kiat Samsung untuk memasarkan Galaxy Note 7 refurbished di sana.
Kabar soal perilisan ulang ini juga belum terkonfirmasi resmi oleh pihak Samsung. Benar atau tidaknya baru bisa dipastikan beberapa bulan mendatang. Galaxy Note 7 tak hanya membuat Samsung rugi dari segi finansial, tapi juga dari sisi kepercayaan konsumen. Survey yang digelar The Harris Poll menunjukkan reputasi Samsung sepanjang 2016 turun ke posisi 49. Padahal, sebelumnya, posisi Samsung berada di peringkat 7.
