BABAT POST – Lenovo merupakan produsen PC terbesar di dunia. Namun kabarnya profit Lenovo turung hingga 67%. Penurunan keuntungan tersebut sekitar 98 juta dolar pada akhir tahun 2016 lalu.
Perusahaan asal Cina, yang mengejutkan dunia saat mengakuisisi bisnis PC IBM pada tahun 2005 menyatakan bahwa mereka menghadapi tantang yang cukup besar pada lini-lini bisnis utamanya yaitu data center, perangkat mobile, dan PC.
Diantara ketiganya, yang terparah adalah divisi mobileyang mana hanya mampu menjual 15juta ponsel di kuartal ini. Lenovo, yang mengakuisisi bisnis handset Motorola dari Google senilai 3 milyar dolar pada tahun 2014, mencatat pendapatan sebesar 2,3 miliar dolar pada kuartal terakhir 2016.
Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 23 persen dibanding tahun lalu. Padahal pertumbuhan industri ini naik sebesar 7 persen. Meski demikian, penjualan ponsel sub brand mereka yaitu Moto mengalami kenaikan. Hal ini didorong dengan adanya pengiriman ke India dan Amerika Latin.
Secara umum, Lenovo kehilangan uang disetiap handset yang mereka jual, dengan kerugian margin sebelum pajak sebesar 7,1 persen. Lenovo adalah salah satu pembuat handset asal Cina yang mendunia. Anshul Gupta, direktur riset di Gartner, pekan ini mengatakan bahwa Lenovo dan juga merek Cina lain seperti seperti Oppo, BBK, Huawei, ZTE dan Xiaomi “secara agresif memperluas pasar ke luar China, di mana mereka akan terus mengganggu pemain smartphone papan atas pada tahun 2017”.
Secara keseluruhan keuntungan Lenovo kali ini jauh di bawah konsensus sebelumnya yang sebesar 145,9 juta dolar. Bloomberg menyatakan bahwa tahun lalu Lenovo mengalami kerugian pertama dalam enam tahun terakhir. Meski angka-angka yang terpapar kurang menyenangkan, Yang Yuanqing, Lenovo chairman and chief executive masih melihat sisi positif.
“Meskipun sedang berlangsung ketidakpastian ekonomi makro dan juga karena dua bisnis baru (kami) masih dalam masa transisi, Lenovo telah menyampaikan kinerja yang solid pada kuartal terakhir,” katanya.
“Bisnis PC kami tetap kuat, bisnis mobile kami telah membuat kemajuan yang mantap, dan bisnis data center kami sekarang memiliki rencana perbaikan yang jelas. Walaupun membutuhkan waktu untuk membangun kompetensi inti dengan dua mesin pertumbuhan baru ini, kami yakin untuk mencapai impas dan pertumbuhan yang menguntungkan.”